10 tahun Jadi Presiden, SBY Merasa Pers Tidak Bersahabat Dengan Dirinya

Penulis: Rio Indrawan - Waktu: Selasa, 11 Februari 2014 - 14:50 PM
Credit by: Presiden SBY saat menerima penghargaan Sahabat Pers dari Persatuan Wartawan Indonesia (Setkab)

Jakarta, PINews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang telah memperoleh penghargaan sebagai “Sahabat Pers” dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada Hari Pers Nasional (HPN) ke-68 tahun 2014 di Bengkulu, mengemukakan, sesungguhnya selama hampir 10 (sepulu) tahun memimpin negeri ini , pers sering cynical dan kurang bersahabat pada dirinya.

Seperti dilansir dari situs sekretariat kabinet Presiden SBY mengungkapkan dirinya dan keluarganya selalu menjadi sasaran empuk para awak media dalam membuat berita. “Tiada hari tanpa kritik dan kecaman terhadap saya, tiada hari tanpa pergunjingan dan desas-desus untuk saya dan keluarga saya,” kata Presiden SBY saat memberikan sambutan pada puncak peringatan HPN 2014 di Benteng Marlborough, Bengkulu, Minggu (9/2).

Selama ini seperti kita ketahui SBY kerap dicecar para wartawan jika timbul isu sekecil apapun tentang diri dan keluarganya.

Namun balik itu semua, Presiden SBY mengemukakan ada jasa besar pers terhadap dirinya, sehingga meski terus diserang dan dikritik selama hampir 10 tahun, ia masih tetap bertahan.

“Saya tidak tergoda untuk menyalahgunakan kekuasaan, dan saya tidak ceroboh dan gegabah mengambil keputusan dan kebijakan,” ujar Presiden SBY mengenai jasa besar pers terhadap kepemimpinannya.

Diakui Presiden, banyak cerita di dunia ini, dimana penguasa pantang dikritik dan disalahgunakan. Kalau ada yang menyerang langsung ditindak secara represif atau diciduk. Akibatnya, rakyat tidak kuat, dan sang penguasa pun tidak bisa bertahan.

“Alhamdulillah saya bisa bertahan, terima kasih pers atas jasa baiknya,” ucap Presiden SBY yang mengaku tetap bersedia menjadi “Sahabat Pers” saat tidak lagi menjadi Presiden RI bulan Oktober mendatang.

Editor: Rio Indrawan