Pertamina EP Sukses Temukan Cadangan Migas Baru di Area Melandong

Penulis: Rio - Waktu: Senin, 13 April 2015 - 08:02 AM
Credit by: Ilustrasi

Subang, PINews.com – PT Pertamina EP kembali ­berhasil temukan kandungan minyak dan gas melalui sumur wildcat Jati Sinta – 1 (JST-1) di Area Melandong.  Uji kandung lapisan DST#4 JST-1 menghasilkan minyak sebesar 475 BOPD (38.2°API) dan gas 3.7 MMSCFD pada jepitan 32/64”.

Sumur Eksplorasi Jati Sinta-1 (JST-1) terletak di Desa Kalentambo, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat berjarak 2,6 sebelah timur laut dari sumur Jati Asri – 1 (JAS-1). Public Relation Manager PT Pertamina EP, Muhammad Baron mengungkapkan bahwa pada awalnya usulan JST-1 merupakan sumur eksplorasi untuk membuktikan cadangan hidrokarbon secara structural trap. Sejak Eksplorasi berhasil menemukan Jati Asri – 1 (JAS-1) tahun 2013 dengan konsep stratigraphic trap, maka evaluasi subsurface dilakukan dengan meng­gunakan konsep yang sama.

“Ke­berhasilan pemboran menemukan lapisan produktif DST#4 JST-1 dari lapisan batupasir TAF yang berbeda dengan lapisan produktif di JAS-1 menambahkan keyakinan Eksplorasi akan besarnya cadangan migas yang terkandung di Area Jati Asri (Kompleks Jati Asri)” kata Baron dalam rilis yang diterima PINews.com.

Seiring dengan suksesnya pem­boran JST-1, pada 3 Februari 2015 ditajak sumur Appraisal Jati Asri – 2 (JAS-2) yang merupakan sumur deliniasi dari struktur JAS-1. Sumur JAS-2 berhasil mendapat reservoir baru dari DST#1 JAS-2 di lapisan batupasir TAF dengan hasil uji kandung lapisan 2.8 MMSCFD + 257 BOPD (40.7° API) pada jepitan 32/64”. Lo­kasi JAS-2 yang terletak di Desa Kebondanas, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang berjarak 1,6 km sebelah tenggara dari sumur JAS-1. Saat ini masih dilakukan Pressure Build Up (PBU)  DST#1 selama 72 jam. Uji kandung lapisan di sumur JAS-2 masih terdapat 4 DST lagi, 3 DST dari lapisan batupasir TAF dan 1 DST dari lapisan batugamping BRF.

Menurut Baron pemboran sumur eksplorasi Jati Asri (JAS) – 2 dengan total depth (TD) 3.619 meter, dry hole basis (DHB)-nya diselesaikan 14 hari lebih cepat dari program, yang sebelumnya direncanakan 64.60 hari, realisasi 50,65 hari. “Ini merupakan salah satu bukti keberhasilan PT. Pertamina EP melakukan cost effectiveness yang telah dicanangkan dalam Upstream Strategy oleh Direktur Hulu dalam menghadapi low oil price crisis saat ini,” tambahnya.

DHB sumur JAS-2 yang semula dianggarkan sebesar 12.001.594 dolar AS dalam pelaksanaannya realisasi biaya mampu ditekan menjadi 7.953.058 dolar AS atau dapat dilakukan efisiensi biaya sebesar 33.73 persen dari program. Hal ini dimungkinkan melalui kontrol pelaksanaan pemboran yang ketat melalui SDM unggul Pertamina EP di lokasi maupun dari Kantor Pusat, sehingga upaya mengoptimalkan waktu operasi dengan menekan non-productive time (NPT) dan non-effective time (NET) dapat dilakukan. Total NPT dibukukan selama tahapan dry hole basis hanya 5.5 jam  (3.5 jam BOP job dan 2 jam WL logging)

Hal ini juga membuktikan secara keekonomian Area Jati Asri – Jati Sinta – Jati Rimba ekonomis untuk di­kembangkan menjadi lapangan kompleks Jati. Sementara status JAS-1 yang saat ini di-POP-kan kumulatif produksi sejak pertama kali diproduksikan 20 Juni 2014 sampai dengan 4 April 2015 sebesar 183,317.4 Barrel dan 662.3 MMSCF.

Fungsi Jawa-2 Appraisal Project – Exploration yang mengusulkan pemboran eksplorasi dan appraisal di area Melandong mengucapkan terima kasih kepada manajemen PEP atas segala dukungan dan upaya dari semua Fungsi di PEP sehingga pemboran-pemboran tersebut ber­hasil dilakukan dengan baik.

Editor: RI