Semifinal Rasa Final Di Liga Champion II, Duel Klasik Real Madrid vs Juventus

Penulis: Kontributor PIN-Oghie - Waktu: Selasa, 28 April 2015 - 22:25 PM
Credit by: Piala Liga Champion (uefa.com)

Jakarta, PINews.com - Semifinal Liga Champions Eropa telah ditentukan. Semifinal idaman terjadi musim 2014/2015. Empat tim besar memastikan lolos ke semifinal. Dalam pengundian yang dilakukan di Nyon, Swiss hari Jum’at (24/04/2015) lalu mempertemukan Barcelona vs  Bayern Munchen dan juga Juventus vs Real Madrid. Pertandingan semifinal yang akan dimulai tanggal 5 Mei 2015 ini akan menentukan siapa yang akan bertanding di Olympiastadion, Berlin, Jerman. Banyak sejarah dan fakta-fakta menarik yang menjadi bumbu pada semifinal kali ini. Pertemuan emosional dan juga penuh intrik akan menarik perhatian jutaan mata penggemar sepakbola di seluruh dunia. Berikut fakta menarik menjelang laga Juventus dengan Real Madrid.

Statistik terkini di Liga Champions 2014/2015

Juventus lolos ke babak knock out Liga Champions setelah menjadi peringkat kedua di grup dibawah Atletico Madrid. Sempat terseok-seok dan hampir tidak lolos dari penyisihan grup Liga Champions, Juventus berhasil lolos ke semifinal setelah mengalahkan lawan-lawan tangguh seperti Dortmund dan AS Monaco. Juventus juga minim gol di Liga Champions musim ini, total baru 13 gol disarangkan ke gawang lawan, berbeda dengan Real Madrid yang telah mencetak 22 gol. Namun dari lini pertahanan, kedua tim hampir sama kuat setelah Juventus hanya kebobolan 5 kali dan 6 kali cleansheet dan Real Madrid 6 kali kemasukan namun dengan cleansheet yang lebih banyak, yaitu 7 pertandingan tanpa kebobolan.

Sejarah

Menilik dari sejarah, pertemuan Juventus dengan Real Madrid selalu tejadi Liga Champions dan teramat imbang. Total dari 16 kali pertandingan Juventus dan Real Madrid, Juventus telah mengemas 7 kali kemenangan, Real Madrid 8 kali kemenangan dan 1 pertandingan sisa berakhir imbang, yaitu pertandingan terakhir mereka di musim 2013/2014 kala Juventus menahan imbang Real Madrid 2-2 di babak penyisihan grup. Walaupun secara kemenangan Real Madrid lebih banyak, namun secara gol yang disarangkan, Juventus mengungguli El Real. Si Nyonya Tua berhasil mencetak 18 gol selama pertandingan melawan Real Madrid, sedangkan Madrid hanya mampu mencetak 16 gol.

Untuk urusan jumlah trofi Liga Champions, Real Madrid adalah rajanya. Dengan kemenangannya di Liga Champions musim lalu, total El Real telah meraih la decima atau sepuluh gelar. Gelar terbanyak yang dimiliki klub-klub Eropa. Berbanding terbalik dengan Juventus yang baru meraih dua gelar Liga Champions. Sebelum semifinal ini, Real Madrid telah 25 kali lolos ke semifinal dengan 13 kali diantaranya memenangi pertandingan semifinal dan berhak melaju ke final. Sedangkan Juventus, dari 10 semifinal yang dialami, Juventus baru 7 kali mencicipi panggung final. Jumlah yang cukup signifikan namun berbalik dengan trofi yang diraihnya.

Pelatih

Ini merupakan pertandingan Juventus vs Real Madrid, namun kali ini mempunyai bau AC Milan. Itu disebabkan kedua pelatih merupakan mantan pelatih AC Milan. Bila Carlo Ancelotti melatih Milan dari 2001 hingga 2009, Massimiliano Allegri hanya salah satu tim kota fashion Italia itu dalam kurun waktu 2010 hingga 2014. Prestasinya pun berbeda. Carlo Ancelotti termasuk pelatih tersukses yang dimiliki AC Milan. Menggantikan Fatih Terim di November 2001, Don Carlo membawa Milan menjadi juara Liga Champions 2002/2003 setelah mengalahkan Juventus di Old Trafford. Ancelotti juga berhasil membawa AC Milan untuk kedua kalinya juara setelah melakukan balas dendam kepada Liverpool di final Liga Champions 2006/2007 di Athena. Berbeda dengan Ancelotti, Allegri belum mampu menyumbangkan gelar Liga Champions bagi AC Milan, walaupun dia berhasil menyamai perolehan serie-A Ancelotti bersama AC Milan, yaitu 1 gelar. Selain itu Carlo Ancelotti juga merupakan mantan pelatih dari Juventus. Walaupun tidak berbuat banyak bagi Juventus, Ancelotti pernah memberikan gelar Intertoto bagi tim dari kota Turin tersebut.

Bersama Real Madrid, Carlo Ancelotti telah menyumbangkan gelar Liga Champions dan juga Copa del Rey. Namun pencapaian itu belum mampu diraihnya di La Liga, karena tahun lalu kalah saing dengan Atletico Madrid dan sekarang masih tertahan di peringkat dua dibawah Barcelona. Sedangkan Allegri, saat ini mampu meneruskan pencapaian Antonio Conte. Juventus saat ini berada di peringkat pertama serie-A, unggul 14 poin dari Lazio di peringkat kedua. Juventus pun masih bermain di Coppa Italia setelah di semifinal mampu mengandaskan Fiorentina dengan agregat 4-2.

Pemain

Dari kubu Juventus, kekuatan mereka musim ini ada pada solidnya lini tengah yang dimotori oleh Pogba dan Pirlo. Pirlo yang 19 Mei nanti berulangtahun ke 36 adalah jendral lapangan tengah Juventus. Akurasi passing dan tendangan bebasnya membuat sosok Pirlo tak tergantikan di lini tengah. Didukung oleh wonderkid asal Perancis, Paul Pogba, lini tengah Juventus dapat memberikan kenyamanan bagi lini belakang dan dukungan bagi lini serang Juventus. Tak jarang gol bersarang ke gawang lawan akibat kreasi atau tendangan dari kedua pemain tersebut. Gianluigi Buffon dibawah mistar pun masih menjadi momok penting. Kiper terbaik Piala Dunia 2006 ini mampu mengawal gawang Juventus dengan baik. Walau sudah berkepala tiga, kepiawaian Buffon dibawah mistar gawang Juventus belum tergantikan. Dari lini depan Juventus, Carlos Tevez akan menjadi ancaman serius bagi Pepe dan Casillas. Sejauh ini Tevez telah mencetak 26 gol di semua kompetisi yang dijalani oleh Juventus, 6 diantaranya di Liga Champions. Selain itu terdapat lulusan La Fabrica yang akan menjadi ancaman bagi Real Madrid. Alvaro Morata yang merupakan didikan dari akademi Real Madrid ini akan membuktikan diri bahwa Ancelotti salah karena menjual dia. Walaupun baru mencetak 11 gol di semua kompetisi dan 2 gol diantaranya di Liga Champions, dua gol itu membantu Juventus untuk melaju ke perempat final kala mencetak gol baik di kandang sendiri maupun di kandang Dortmund.

Di sisi lain, Real Madrid akan datang ke Juventus Stadium dengan kekuatan lini serang yang menakjubkan. CR7, James Rodriguez dan Chicarito diprediksi akan menjadi momok mengerikan di depan gawang Buffon. Ronaldo telah mencetak 50 gol disemua kompetisi, 8 diantaranya di Liga Champions. Kemudian ada James Rodriguez dan Javier Hernandez yang sedang dalam puncak penampilannya. James yang baru saja sembuh dari cidera, mampu mencetak 3 gol di 3 pertandingan La Liga terakhir yang dia jalani. Chicarito pun begitu, cidera yang dialami Benzema membuat Chicarito masuk dalam line up Don Carlo dan dia tidak menyianyiakan kesempatan dengan mencetak 2 gol di pertandingan terakhir melawan Celta Vigo. Si Kacang Polong Kecil asal Meksiko ini juga menjadi pahlawan bagi timnya kala gol semata wayangnya mampu mengkandaskan perlawanan Atletico Madrid di perempat final Liga Champions. Di bawah mistar gawang Real Madrid, sosok santo Iker mulai kembali menunjukkan tajinya. Setelah beberapa musim harus tersingkir oleh Diego Lopez, Iker Casillas membuktikan diri layak untuk menjadi kiper utama Madrid dan timnas Spanyol. Kiper terbaik Piala Dunia 2010 beberapa kali menjadi actor penting dalam laga-laga Real Madrid. Yang menjadi masalah adalah cideranya Luca Modric yang membuat keseimbangan di lini tengah sedikit terganggu. Walaupun pelapis sekelas Isco dan Illaramendi, rasanya belum mampu menggantikan sosok penting Luca Modric di lini tengah bersama Toni Kroos.

Kondisi Terkini

Di liga domestik, kedua tim berbeda nasib. Bila Real Madrid berada di peringkat kedua terpaut dua poin dari seteru abadinya, Barcelona, Juventus kokoh di puncak klasemen dan hanya tinggal menunggu waktu hingga akhirnya mampu mengunci gelar Serie A nya. Walaupun begitu, Juventus bukanlah tanpa halangan. Inkonsistensi Juventus membuat mereka gagal mengunci gelar lebih awal. Kekalahan melawan Parma dan Torino menunjukkan mereka harus menunggu untuk dapat membawa gelar serie A ke Juventus Stadium. Inkonsistensi ini yang juga membuat mereka hanya mampu menjadi peringkat kedua di penyisihan grup. Lawan-lawan yang dihadapi Juventus di Liga Champions juga belum menunjukkan bahwa mereka layak menjadi juara, Dortmund dan AS Monaco. Kedua tim tersebut tidak sedang dalam kondisi puncaknya karena tidak begitu bagus di liga domestik. Namun walaupun begitu, pertandingan liga domestik yang tidak banyak berpengaruh bagi skuad Maxi Allegri ini membuat Juventus diatas angin. Bertandang ke Sampdoria pada tanggal 2 Mei 2015 sebelum melakoni laga lawan Real Madrid di kandang sendiri 5 Mei 2015 dan kemudian menjamu Cagilari 3 hari sebelum leg kedua di Santiago Bernabeu membuat Juventus dapat bermain dengan pikiran tenang. Baru setelah leg kedua, Juventus menghadapi dua tim besar, Inter dan Napoli.

Berbeda dengan Juventus diprediksi tidak akan kesulitan dalam pertandingan domestik, maka Real Madrid akan terganggu dengan jadwal yang ada. Real Madrid harus bertandang ke kandang Sevilla sebelum ke Italia. Sevilla yang berada di peringkat 4 La Liga akan menjadi lawan yang menguras tenaga, apalagi Real Madrid masih tertinggal oleh Barcelona. Kemudian setelah leg pertama, Real Madrid akan bertemu dengan Valencia, tim peringkat 5. Akan menjadi beban berat bagi Carlo Ancelotti untuk memutuskan pertandingan mana yang paling penting yang harus dikejar. Dengan cideranya Modric dan Benzema dapat mengganggu Ancelotti dalam meramu racikan yang tepat untuk empat laga besar yang akan dipertandingkan dalam waktu 2 minggu. Namun tentu cideranya Modric membuat pukulan yang sangat berat karena Illaramendi dan Isco masih belum dapat menggantikan sosok pemain timnas Kroasia tersebut.

Laga ini akan menjadi laga pembuktian bagi kedua pelatih, baik Carlo Ancelotti maupun Massimiliano Allegri. Don Carlo ingin menjadi membawa Real Madrid menjadi juara kompetisi tertinggi antar klub Eropa dua kali berturut-turut setelah berganti nama menjadi Liga Champions. Apalagi kans di La Liga tergolong kecil karena harus menunggu Barcelona terpeleset. Sedangkan bagi Maxi Allegri, laga semifinal ini akan menjadi pembuktian bagi dirinya bahwa ia layak untuk menggantikan Antonio Conte sebagai pelatih Juventus dan juga mampu meraih treble winner, yang di Italia baru bisa diraih Inter Milan kala ditangani Mourinho. Juventus atau Real Madrid? Yang pasti pertandingan ini akan menjadi pertandingan yang dinanti pencinta sepakbola. 

Editor: RI