Kemajuan Pembangunan LRT Jabodebek Baru 21,9%

Penulis: L Hermawan - Waktu: Kamis, 12 Oktober 2017 - 08:16 AM
Credit by: dok/adhi karya

Jakarta, PINews.com – Sesuai penugasan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) pada Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2015 beserta perubahannya, telah dilaksanakan pembangunan prasarana kereta api ringan/light rail transit (LRT) wilayah Jabodebek tahap I sejak September 2015 dengan nilai pekerjaan sebesar Rp21,7 triliun. Sampai dengan saat ini progress pelaksanaan pembangunan prasarana LRT wilayah Jabodebek telah mencapai 21,9%.

Ki Syahgolang Permata , Corporate Secretary  Adhi Karya,  menjelaskan pembangunan prasarana LRT meliputi  infrastruktur Lintas Pelayanan 1: Cawang-Cibubur, Lintas Pelayanan 2: Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan Lintas Pelayanan 3: Cawang-Bekasi Timur.

 “Untuk progres masing-masing lintas pelayanan yaitu  Cawang-Cibubur sebesar  40,4%, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas  7,6%, dan Cawang-Bekasi Timur sekitar  23,6%,” tutur Ki Syahgolang, dalam rilisnya, Kamis (12/10).

Menurut dia, Adhi Karya menargetkan pelaksanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek d selesai pada 2019.

Terkait pencapaian kontrak baru, dia menerangkan hingga September 2017 perusahaan mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp30,0 triliun (termasuk perolehan kontrak baru dari LRT Jabodebek Fase I).  “Angka tersebut  tumbuh 4,9% dibandingkan perolehan kontrak baru pada Agustus sebesar Rp28,6 triliun,” katanya.

Realisasi perolehan kontrak baru di September 2017 antara lain Jalan Tol Pasuruan-Grati (Rp429,3 miliar), Air Baku Sambas Kalbar (Rp135,6 miliar) dan Pembangunan Penahan Tanah dan Dermaga IKD3 Belawan (Rp131,1 miliar).

Ki Syahgolang menuturkan kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada September 2017 didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 96,3% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari Pemerintah tercatat 76,9%, BUMN sebesar 11,4%, sementara swasta/lainnya sebanyak 11,7%.

“Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek Jalan, Jembatan & LRT sebanyak 71,9%, proyek gedung sebanyak 21,3%, serta proyek infrastruktur lainnya sebesar 6,8%,” imbuhnya.

Editor: HAR