Akibat Tiang Pancang Tol Becakayu Roboh, Pembangunan Tol Layang Disetop

Penulis: Rio Indrawan - Waktu: Selasa, 20 Februari 2018 - 11:37 AM
Credit by: waskita karya

Jakarta, PINews.com – Musibah yang terjadi di Tol Becakayu berdampak buruk pada proyek infrastruktur yang tengah digarap, terutama proyek tol layang (elevated). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan semua proyek tol layang dihentikan untuk sementara.

Tim Labfor Bareskrim Pori melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pasca robohnya tiang pancang pada proyek kontruksi pembangunan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di Jalan D I Panjaitan, Jakarta, Selasa (20/2/2018). Tiang pancang pada proyek kontruksi pembangunan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang roboh pada Selasa (20/2/2018) sekitar pukul 03.00 WIB itu. Musibah it menyebabkan tujuh pekerja dari proyek tersebut terluka.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono seusai menerima anugerah Herman Johannes Award dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM), terpaksa langsung kembali ke Jakarta siang ini. Ia akan memimpin rapat setelah adanya tiang girder proyek tol Becakayu, Jakarta Timur yang roboh tadi pagi.  "Saya hentikan seluruh pekerjaan berat dan elevated di seluruh Indonesia," kata Basuki.

Menurut Basuki, sebenarnya ambruknya tiang girder proyek Tol Becakayu adalah kecelakaan konstruksi berskala kecil. Namun, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pihaknya langsung mengambil sejumlah langkah penanganan.

Dia mengatakan pihaknya akan melakukan audit keselamatan konstruksi saat semua proyek infrastruktur dihentikan sementara. Setelah audit selesai, baru sejumlah proyek infrastruktur tersebut dilanjutkan pengerjaannya. "Ini (audit keselamatan konstruksi) demi keselamatan kita, demi keberhasilan pekerjaan konstruksi ke depan," tegasnya.

Di tempat terpisah, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto menegaskan belum mengetahui jangka waktu moratorium itu. Namun, dalam masa moratorium itu, seluruh pelaksana proyek akan diminta untuk melapor mengenai metode pengerjaan proyek. “Dari situ, baru akan dievaluasi untuk mengambil langkah selanjutnya. Sampai masing-masing kontraktor pelaksana dan pemilik pekerjaan mengajukan lagi metode kerjanya dan pengawasan prosedur bahas metode kerja dilakukan dengan betul," ujar Arie.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku akan melakukan evaluasi terhadap pekerjaan proyek jalan tol yang digarap oleh PT Waskita Karya Tbk (Persero). "Ini nanti lagi dirapatkan bersama, saya belum dapat laporannya," kata Rini di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (20/2).

Rini mengungkapkan evaluasi akan dilakukan bersama dengan Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan.

Editor: HAR