Cegah Peningkatan Stunting, Pertagas Melatih Kader Posyandu di Aceh Timur

Penulis: Alamsyah - Waktu: Rabu, 7 Oktober 2020 - 09:11 AM
Rantau Peureulak-PINews.com- Data yang dirilis Rikesda Kementrian Kedsehatan RI 2019, Aceh Timur merupakan daerah dengan jumlah kasus stunting di tertinggi se provinsi Aceh sbanyak 8.583 kasus. Inilah yang menjadi dasar PT Pertamina Gas Operation North Sumatera Area (ONSA) berkomitmen ikut membantu menurunkan angka stunting di wilayah kerjanya tersebut. Selama 2 hari, Pertagas bekerjasama dengan The Indonesia Village melakukan Pelatihan Peran Serta Kader Posyandu Tahun 2020 di Gampong Alue Geunteng dan Tampak, Kec. Rantau Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh (10/2). Pelatihan ini bertujuan agar Kader Posyandu lebih memahami peranan dalam melakukan aktivitas posyandu, tidak hanya melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Karenanya dalam pelatihan tersebut juga diberikan tips dan trik agar Kader mampu lebih percaya diri dalam penyampaian penyuluhan kesehatan. “Senang sekali akan adanya pelatihan ini karena kebanyakan dari kami kadang merasa malu akan kurangnya bekal pengetahuan serta minimnya mengenai informasi kesehatan terbaru” pungkas Farida, salah satu sukarelawan Kader Posyandu. Di lokasi berbeda, Agus Mukorobin , Manager Operation NSA menyampaikan bahwa Pertagas berkomitmen membantu program pemerintah guna menurunkan angka stunting khususnya di wilayah kerja operasional. “program pelatihan ini bertujuan untuk merefresh kembali kemampuan para kader posyandu, sembari memberikan dukungan dan semangat untuk menyebar informasi Kesehatan pada ibu hamil dan anak sampai usia 5 tahun yang sering terkena penyakit stunting ini. Harapannya juga agar dapat membangun silaturahmi dan bermanfaat untuk masyarakat” tuturnya. Sebagai komitmen Pertagas dalam menurunkan angka stunting, sebelumnya Pertagas juga telah memberikan bantuan sumber air bersih. Bantuan itu diberikan di tiga desa yaitu di Gampong Kliet, Tampak dan Alue Geunteng yang sempat kesulitan untuk memperoleh air bersih guna kebutuhan konsumsi di masyarakat.

Editor: