Proyek Pipa Rokan Telah 71,3%, Pertagas Komitmen Selesaikan Awal 2022

Penulis: Alamsyah - Waktu: Senin, 5 Juli 2021 - 10:53 AM

RIAU-PORTALnews.com- Walau pandemi Covid-19 belum berakhir, PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai afiliasi dari Subholding Gas PT PGN Tbk tetap berkomitmen menjalankan pekerjaan konstruksi proyek, salah satunya Proyek Pipa Minyak Rokan. Hal itu sejalan dengan arahan pemerintah bahwa kegiatan konstruksi proyek strategis harus tetap berjalan.

Manager Communication, Relations & CSR Pertagas Elok Riani Ariza, mengatakan Pertagas terus berupaya agar Proyek Pipa Minyak Rokan, sebagai proyek strategis nasional dapat rampung tepat waktu.

"Hingga akhir Juni, progres konstruksi sudah mencapai 71,33%." ujar Elok, Senin (5/7).  

Proyek Pipa Minyak Rokan yang ditargetkan akan beroperasi komersial pada awal 2022 berpotensi mengangkut minyak kurang lebih 200 ribu - 265 ribu barel per hari (bph).

Selain mengejar target konstruksi, aspek keselamatan tentunya tetap menjadi perhatian utama Pertagas. Proyek yang dimulai pada first welding 10 September 2020 ini telah berhasil melewati 2.181.751 jam kerja aman hingga 25 Juni 2021.

Proyek konstruksi dan pengadaan pipa minyak sepanjang kurang lebih 367 km tersebut melewati lima kabupaten/kota, 14 kecamatan dan 38 desa/kelurahan.

"Kami berharap proyek ini membawa dampak positif terhadap pembangunan wilayah Riau pada umumnya dan mampu berkontribusi secara nyata bagi peningkatan kapasitas SDM dan transfer knowledge di daerah yang dilewati pipa pada khususnya," ungkap Elok.

Hal senada diungkapkan oleh Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong saat menerima kunjungan Direktur Infrastruktur & Teknologi PGN Achmad Muchtasyar dan Direktur Teknik dan Operasi Pertagas Rosa Permata Sari di kantor Bupati Rokan Hilir, Kota Bagansiapiapi, Selasa, 29 Juni 2021.

Pada kesempatan tersebut Afrizal berpesan agar proyek Rokan dapat mengikutsertakan kemampuan lokal, baik tenaga kerja maupun kontraktor lokal.

Proyek Pipa Minyak Rokan hingga saat ini telah menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 76% dari total 2.404 tenaga kerja. Salah satu proyek energi terbesar ini juga diharapkan mampu mendukung ketahanan energi dan berkontribusi positif pada peningkatan perekonomian nasional.(*)

Editor: