Harga Minyak Belum Stabil, Pertamina EP Tetap Genjot Produksi
Credit by: Ilustrasi

Jakarta, PINews.com - Dunia migas beberapa bulan terakhir memang sedang dalam kondisi tidak kondusif seiring dengan anjloknya harga minyak. Banyak perusahaan besar yang mengambil langkah untuk mmengurangi kebijakan melakukan eksplorasi dan pengeboran.

Namun hal itu tidak berlaku di Indonesia. Satu-satunya perusahaan produsen migas ber plat merah, Pertamina melalui anak perusahaannya Pertamina EP justru menambah produksi untuk mencapai target.

“Dengan kondisi minyak dunia saat ini, kami turut terkena imbasnya dengan anggaran tahun 2015 yang ada penyesuaian dipotong beberapa persen. Namun demikian kami tetap komitmen untuk terus berproduksi” ujar Muhammad Baron Public Relation Manager PT Pertamina EP, dalam rilis yang diterima PINews.com. 

Salah satu lapangan PT Pertamina EP, Bunyu Field mengulang sejarah dalam peningkatan produksi terbesar setelah sukses menaikkan produksi sebanyak 4.112 BOPD dalam sehari pada selasa (3/2).

“Sumur BN-20 di Bunyu menyumbang setidaknya 1.000 Barel dalam peningkatan produksi ini. Alhasil, keberhasilan reparasi ini membuat Bunyu Field mencapai produksi sebesar 7.825 BOPD per 2 Februari 2015 setelah sebelumnya sempat bertengger di kisaran 3.700 BOPD. Dan per tanggal 4 februari produksi Bunyu Field kembali naik ke angka 8.026 BOPD” jelas Baron.

Sementara itu, di wilayah barat Indonesia tepatnya di Pulau Sumatera geliat produksi juga ditunjukkan dengan mulai dimulainya pengeboran di Sumur BN AA-28 Bentayan yang berada di wilayah Ramba Field, Selasa (3/2).

Sumur BN AA-28 ini diproyeksikan akan mampu berproduksi sebanyak 250 BOPD. Angka tersebut tentu akan membantu target produksi Ramba Field sebesar 8.000 BOPD.

Editor: RI