Generasi Muda Indonesia Andalkan BTN Dalam Menata Masa Depan
Credit by: Edi Sugiono bersama rumahnya di daerah Bekasi (PINews)

Jakarta, PINews.com - Rumah menjadi salah satu kebutuhan utama manusia, tak terkecuali bagi masyarakat Indonesia. Sebagai negara berkembang Indonesia menghadapi permasalahan bidang rumah yang cukup pelik.

Hingga kini kesenjangan diantara kebutuhan dan ketersediaan rumah (backlog) masih tergolong cukup besar. Menurut data BPS tahun 2014, Indonesia masih membutuhkan sekitar 15 juta unit rumah. Ini tidak akan tetap dan terus bertambah seiring waktu berjalan, bahkan jumlah kebutuhan rumah diperkirakan akan membengkak hingga 30 juta unit dalam kurun waktu 20 tahun kedepan.

Jika dihitung-hitung saat ini ada sekitar 50 juta penduduk belum memiliki rumah layak huni, dan apabila tidak ditangani bisa menjadi 100 juta penduduk pada 20 tahun mendatang.

Tentu saja butuh keseriusan dari pemerintah mengenai program perumahan rakyat yang terus digadang-gadang pemerintahan baru Joko Widodo dan Jusuf Kalla saat awal-awal menjabat. Pemerintah harus mencegah bencana kekurangan rumah yang tengah membayangi Indonesia saat ini.

Salah satu langkah pasti yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan subsidi kepada rakyat untuk memiliki hunian layak melalui kredit bank, dan salah satu Bank yang ditunjuk langsung pemerintah untuk turut serta menyelesaikan polemik perumahan ini adalah Bank Tabungan Negara (BTN).

BTN seperti diketahui selama bertahun-tahun menyalurkan kredit perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), karena itu ketika kembali dipercaya menjadi pionir utama dalam pelaksanaan program Sejuta Rumah untuk Rakyat, BTN pun tidak canggung lagi menjalankan program-programnya.

“Kami siap menjadi motor menggerakkan program ini. Kami akan merealisasikannya," ujar Maryono, Direktur Utama Bank BTN.

Ketergantungan akan BTN sangat dirasakan betul MBR, terutama bagi para generasi muda yang masih merintis karir dan tengah menyiapkan rencana kehidupan di masa depan.

BTN lah yang menjadi jalan keluar bagi Edi Sugiono untuk menata masa depannya. Karena program rumah subsidi yang ditawarkan pemerintah melalui BTN sangat menjadi andalan baginya dan mungkin jutaan pemuda lainnya di tanah air.

Di umurnya yang masih tergolong muda yakni 24 tahun, Edi sudah berhasil memiliki rumah sendiri di daerah Bekasi.

“Awalnya sih saya tahu dari teman, saya lihat kreditnya murah karena ada subsidi dari pemerintah, selain itu saya tahu klo BTN itu dari dulu rekan teman saya yang sudah bertahun-tahun kredit rumah, jadi saya lebih percaya lagi untuk ambil rumah,” papar Edi.

Bunga ringan serta kemudahan dalam bertransaksi, kata Edi, menjadi salah satu faktor utama bagi Edi memilih BTN menjadi mitranya.

“Kurang dari Rp 1 juta perbulan saya bisa mencicil rumah, saya pikir ini sangat pas dengan kondisi keuangan saya, dan sepeti tadi saya builang, teman saya saja bertahun – tahun tidak ada masalah dengan kreditnya, jadi saya tidak cemas untuk mencicil lewat BTN” tambah Edi.

Edi adalah potret dari kondisi sebagian besar kondisi masyarakat Indonesia yang masih menata kondisi keuangan mereka, terutama para generasi muda. Karena itu adanya program perumahan rakyat melalui BTN harus terus ditingkatkan dan didukung pemerintah.

Dengan memiliki rumah sendiri maka masyarakat bisa fokus untuk meningkatkan taraf hidup lain seperti pendidikan dan kesehatan, jadi kepemilikan rumah menjadi peran sentral dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Editor: RI