Penamaan KRI Usman-Harun, Perdana Menteri Singapura Blok Facebook SBY
Credit by: Halaman depan akun facebook Susilo Bambang Yudhoyono

Jakarta, PINews.com - Ketegangan antara Indonesia dan Singapura lantaran kontroversi penamaan KRI Usman-Harun masih terus bergulir. Dilaporkan, Selasa (11/2), ketegangan juga sudah menjalar hingga ke tingkat pucuk pimpinan kedua negara.

Menurut media Singapura New Nation,diberitakan bahwa PM Singapura, Lee Hsien Loong, telah memblok akun Facebook Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari daftar teman. Selain itu, Lee juga juga menghilangkan dan menghapus tag-tag foto yang menunjukkan SBY di dalam koleksi albumnya.  

Usman Haji Mohamed Ali dan Harun Said merupakan dua prajurit Korps Komando Operasi (KKO) TNI AL, yang tewas setelah dihukum mati oleh Pemerintah Singapura pada 17 Oktober 1968. Mereka berdua ditangkap sesudah mengebom MacDonald House di Orchard Road, Singapura.

Aksi Usman dan Harun pada 10 Maret 1965 itu menewaskan tiga orang dan melukai 33 orang lain. Singapura menganggap Usman dan Harun sebagai teroris. Adapun Indonesia menempatkan mereka sebagai pahlawan karena gugur saat menjalankan tugas.

Sikap Singapura atas penamaan kapal ini dipandang berlebihan. Karena itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menolak hadir dalam acara Singapore Airshow yang berlangsung 11 sampai 16 Februari 2014. Ketidakhadiran Moeldoko beralasan Singapura telah membatalkan undangan untuk 100 perwira TNI sebagai bagian protes Negeri Singa itu soal penamaan KRI.

Sementara itu Pemerintah Indonesia menegaskan tidak ada yang dapat mengintervensi terkait penamaan pahlawan nasional. Penamaan KRI itu sudah sesuai tatanan, prosedur, dan penilaian yang berlaku di Indonesia. 

"Ini persoalan internal kita. Nama itu ditentukan, ada tiga kapal, (yakni KRI) Bung Tomo, Usman, Harun, sekarang baru muncul persoalan," kata dia.

Selain itu, pemerintah menegaskan tidak boleh ada satu negara pun yang mengintervensi Indonesia untuk menentukan seseorang mendapat kehormatan sebagai pahlawan.

Editor: Rio Indrawan