Jakarta, PINews.com - Dunia seakan menutup mata dengan penderitaan yang dialami etnis Rohingya yang kini sedang ditampung oleh pemerintah Indonesia di Provinsi Aceh.
Ratusan etnis Rohingya itu kabur dari negara mereka sendir karena pemerintah negara mereka sendiri Myanmar terlihat nyata merestui pembantaian yang dilakukan terhadap etnis muslim tersebut disana.
Tokoh oposisi pemerntahan junta militer Myanmar, Aung San Suu Kyi pun ikut disorot lantaran perannya yang dianggap tidak ada sama sekali terkait perampasan hak asasi manusia di negaranya. Padahal Aung San Suu Kyi adalah peraih nobel perdamaian.
“Kita mengkritik sikap Aung San Suu Kyi yang hanya diam melihat kekejaman Junta Militer Myanmar terhadap warga Rohingya,” kata Anggota DPR Aceh Iskandar Usman Al-Farlaky, seperti dikutip dari kantor berita Antara.
Iskandar pun menyerukan agar hadiah nobel perdamaian dicabut dari sosok wanita yang sempat ditahan cukup lama oleh militer Myanmar.
Sementara itu, kini pemerintah Indonesia terus mendesak Myanmar untuk mengakui keberadaan etnis Rohingya di negaranya. Indonesia tidak sendiri karena Malaysia dan Thailand juga turut serta dibelakang Indonesia. Sebab ketiga negara ini sering dijadikan tempat pelarian para etnis Rohingya.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
JAKARTA,PINews.com - Cadangan batu bara nasional yang mencapai 35 miliar ton dan sumber daya sebesar