Tim Transisi Kemenpora Batal Bertemu FIFA
Credit by: FIFA (Ist)

Jakarta, PINews.com - Kondisi masa depan sepakbola Indonesia masih abu-abu. Tim transisi bentukan Kemenpora memang sudah terbentuk dan mulai bekerja dengan menggulirkan rencana turnamen Piala Kemerdekaan, tapi sayang turnamen tersebut sepertinya sepi peminat.

Kini angin mendung makin menyelimuti sepakbola nasional lantaran induk tertinggi sepakbola dunia atau FIFA justru batal bertemu delegasi tim transisi yang seyogyanya dijadwalkan bertemu FIFA disela-sela kongres FIFA pada 25-30 Mei 2015 mendatang.

Hasil penelusuran tim PINews.com,  melalui suratnya tertanggal 22 Mei 2015, Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke menjelaskan pihaknya tidak mempunyai waktu untuk melakukan pertemuan dengan perwakilan dari tim transisi disela-sela Kongres.

Selain menyatakan tidak dapat menemui tim transisi, dalam surat tersebut juga ditegaskan bahwa FIFA masih memberikan tenggat waktu hingga 29 Mei 2015 bagi PSSI dan pemerintah untuk menyelesaikan kisruh sepakbola di Indonesia. Jika tidak ada perkembangan hingga waktu yang ditentukan maka FIFA tidak segan akan memberikan hukuman kepada Indonesia.

Untuk diketahui, ikut campurnya pemerintah Indonesia melalui Kemenpora dalam permasalahan sepakbola dinilai telah melanggar Pasal 13 dan 17 dalam Statuta FIFA, di mana dalam peraturan tersebut menyebutkan bahwa tidak oleh ada campor tangan pemerintah dalam menangani masalah sepakbola di suatu negara.

Namun Kemenpora sendiri kekeh memiliki alasan kuat untuk ikut campur. Pasalnya praktek mafia sepakbola disinyalir marak terjadi dalam tubuh PSSI yang menyebabkan roda kompetisi masih terus mengalami berbagai maslah seperti penundaan gaji pemain serta jalan ditempatnya prestasi sepakbola Indonesia.

 

 

Surat FIFA

Editor: RI