Hebat, ESP Buatan Indonesia Diminati Luar Negeri
Credit by: ESP Epsindo buatan Indonesia (PIN)

Jakarta,PINews.com – Keandalan SDM dalam penguasaan teknologi migas bukan isapan jempol.  Ini dibuktikan dengan kemampuan anak negeri membuat Electrical Submergible Pump (ESP). Produk ini selain berhasil bersaing dengan produk luar negeri yang selama ini menguasai pasar Indonesia, juga diminati buyer luar negeri.  “Malaysia,  Oman, Lybia, dan Venezuela sudah menyatakan tertarik dengan ESP buatan kita,” ujar Sugih Wijaya, CEO PT Epsindo Jaya Pratama.

Ada juga investor luar negeri yang  beli putus dengan  memakai  merk sendiri. “Saya tolak. Ini bukan sekedar uang. Saya  ingin nama Indonesia bergaung  di luar negri,” ujar pria yang akrab dipanggil Sugi tersebut.

ESP merupakan pompa sentrifugal berpenggerak motor listrik yang didesain bisa ditenggelamkan di dalam sumur sehingga kerap juga disebut sebagai pompa benam. Pompa dengan desain khusus ini digunakan  untuk mengangkat air yang berada di dalam tanah, mengangkat fluida berwujud sludge (lumpur), dan juga mengangkat minyak mentah pada proses pengeboran minyak bumi. Sampai awal 2000-an ESP dikuasai produk luar negeri, seperti REDA, Centrilift, Baker, ataupun ODI.

Untuk sementara, permintaan-permintaan luar negeri itu belum bisa dipenuhi. Dua pabrik mereka , di Duri, Riau dan Cikarang baru sanggup memenuhi permintaan dalam negeri. “Kita utamakan pasar Indonesia dulu. Untuk ekspor rencananya akan kita lakukan pada 2017,” ujar Sugih.

Epsindo didirikan pada 1999. Awalnya hanya melayani jasa maintenance pompa untuk sumur-sumur minyak di Duri, sampai akhirnya pada 2005 ESP buatan mereka dipakai di Blok CCP. Blok ini sebelumnya dikelola Caltex Pacific, kini dikenal sebagai Chevron Pacific. Saat kontraknya habis pada 2002, pengelolaannya diserahkan kepada Pertamina dan BUMD, lewat PT Bumi Siak Pusako. Sejak itu ESP buatan Indonesia mulai meramaikan persaingan bisnis ESP di industri migas.

Editor: RI