Jakarta,PINews.com - Penerapan teknologi digital di dunia migas ternyata sudah mulai dilirik guna meningkatkan kapasitas dan produksinya. Hal tersebut terungkap dalam sesi diksusi perkembangan teknologi digital terhadap perusahaan migas di kantor Accenture, Jakarta (17/3).
"Topik digital sedang berjalan dan berkembang dengan cepat. survey lebib dari 250 perusahaan upstream" kata Neneng Goenadi, Country Managing Director Accenture Indonesia.
Lebih lanjut Ia mengungkapkan bahwa dengan menggunakan teknologi digital membantu perudahaan bisa melakukan reduce cost, pengambilan keputusan cepat, serta meningkatkan produktifitas.
Salahsatu implementasi sederhana menurut neneng yang biasa dilalikan adalah di sektor HSSE dan simulasi alat. Sementara itu dari data yang dirilis Accenture dan Microsoft terhadap 250 perusahaan upstream migas di seluruh dunia menunjukkan bahwa investasi perusahaan migas terhadap digital terus meningkat.
"Padahal harga minyak dunia sedang turun, tapi investasi mereka ditingkatkan bahkan ada sekitar 30% peningkatannya untuk mendapatkan data analisis , mobilisasi serta teknologi berbasis internet (IoT) untuk menunjang produksi" kata Neneng.
Indonesia sendiri menurut neneng harusnya sudah mulai menerapkan teknologi digital, karena sekarang biaya untuk pengembangannya tidak mahal.
"Selama ini terstigma dunia Digital adalah dunia yang mahal padahal jika di plot terlebih dulu bagian mana yang ingin dikembangkan maka investasinya terbilang kecil tapi benefitnya luar biasa" tandas Neneng.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
JAKARTA,PINews.com - Cadangan batu bara nasional yang mencapai 35 miliar ton dan sumber daya sebesar