Jakarta, IPNews.com – Kementerian Perhubungan menargetkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Internasional Kertajati beroperasi pada pertengahan 2018. Nantinya, operasionalisasi Bandara akan menjadi tanggung jawab PT Angkasa Pura II (Persero). "Kita juga ada suatu kesepakatan bahwa bandara ini akan dikelola oleh Angkasa Pura II yang saya pikir terbiasa untuk mengelola bandara internasional," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di komplek pembangunan BIJB Majalengka, Jumat (24/2).
Budi menilai BIJB adalah proyek potensial. Kehadiran bandara ini dapat mendorong perekonomian rakyat Jawa Barat khususnya Majalengka. Untuk itu, dia menyerahkan urusan operasional ini sepenuhnya kepada Pemerintah Daerah Jawa Barat dan pihak APII. "Kita lihat apakah buat anak usaha atau bagaimana saya serahkan kepada pemda dan APII," tambahnya.
Dana pembangunan BIJB merupakan kompilasi dari dana APBN, APBD Jawa Barat, dan dana pihak swasta. Saat ini pembangunan BIJB terus dikebut agar bisa dioperasikan pada pertengahan 2018.
Sebelumnya, Direktur Utama BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan, selain pembangunan sisi luar dan dalam bandara pihaknya juga telah menyiapkan beberapa akses jalan yang akan memudahkan untuk mencapai bandara. "Ada 7 akses jalan tol yang bisa terhubung dengan jalan ke bandara, yaitu tol Cikampek-Palimanan dengan jarak 116 km dari bandara, Bogor Ring Road 11 km, Cikarang-Tj.Priok 34,5 km, Ciawi-Sukabumi 54 km, Ciamnggis-Cibitung 25,4 km, Depok-Antasari 21,7 km, dan Cileungsi-Sumedang-Dawuan 60,1 km," ungkapnya.
