Astaga , Kerajaan Arab Saudi Hancurkan Peninggalan Nabi Muhammad SAW?
Credit by: Perluasan Masjidil Haram dan Proyek Jam Raksasa disinyalir mengorbankan peninggalan Nabi Muhammad SAW. (Istimewa)

Jakarta, PINews.com - Kota Makkah di Arab Saudi memang menjadi arah kiblat bagi muslim sejagat. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sangat memperhatikan dan merawat kota yang tiap tahun didatangi jutaan umat muslim dari segala penjuru dunia untuk melaksanakan ibadah haji.

Akan tetapi sungguh menyayat hati jika kita mengetahui bahwa hampir 95 persen peninggalan bersejarah yang erat kaitannya dengan Nabi Muhammad Rasulullah SAW sudah diberangus, seperti dilansir oleh situs theamericanmuslim.org.

Selama hampir 50 tahun sudah Saudi sedikit demi sedikit menggusur segala hal erat kaitannya dengan Nabi Muhammad. Bahkan beberapa tulisan mengenai penghancuran sejarah muslim oleh kerajaan dan pemerintah negara itu di berbagai situs Internet, namun sayang anda tidak akan lagi bisa melihat tulisan-tulisan tersebut karena telah dibajak dan tidak dapat dibuka. Majalah Islamika memberhentikan penerbitan mereka pada 2009 soal penghancuran ini. Jika menginginkan soal data dan fakta dengan validitas teruji tulisan dari Irfan Ahmad yakni Penghancuran Tempat Suci Makkah dan Madina bisa dijadikan rujukan.

Dengan alasan bertambahnya peziarah ke Makkah lebih dari 300 situs Islam hancur dan ditakutkan dimasa akan datang Islam bisa menjadi mitos sebab tak ada bukti sejarahnya.

Berikut lima situs peninggalan Muhammad yang telah dan bakal dihancurkan kerajaan Saudi dilansir dari pelbagai surat kabar the Daily Mail, Russia Today, dan theamericanmuslim.org

Tempat Lahir Nabi Muhammad Digusur Demi Bangun Istana Kepresidenan

Perusahaan pengembang di Arab Saudi yakni Grup Saudi Binladin milik keluarga kerajaan Saudi tahun lalu mengajukan proyek untuk menghancurkan tempat lahir Nabi Muhammad untuk mendirikan tempat tinggal bagi imam Masjidil Haram dan Istana Kepresidenan.

Jika disetujui maka proyek itu akan merenovasi Masjidil Haram dengan membangun kompleks modern di lokasi diyakini tempat lahir Nabi. Proyek itu ditaksir bernilai miliaran dolar Amerika, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Jumat (21/2).

Untuk mendirikan kompleks baru itu, perpustakaan suci yang berdiri di atas tiang juga akan dihancurkan.

Lokasi itu rencananya akan diganti dengan sebuah stasiun kereta untuk mengangkut para jemaah haji atau sebuah perpustakaan baru dipersembahkan untuk menghormati Raja Abdul Aziz, pendiri Saudi saat ini.

Untuk diketahui keluarga kerajaan Saudi selama ini menganut aliran Islam Wahabi sejak keluarga al-Saud berkuasa pada abad ke-19.

Penguasa Saudi sejak lama menolak melestarikan peninggalan-peninggalan Nabi di Masjidil Haram karena beralasan dapat menimbulkan sirik terhadap Allah.

"Tempat itu adalah peninggalan terakhir dari Nabi Muhammad, yakni tempat lahir beliau, lokasi paling suci bagi umat Islam dan komunitas Syiah di seluruh dunia," kata Irfan al-Alawi, sejarawan dan direktur eksekutif Yayasan Penelitian Warisan Islam yang berdomisili di Inggris.

Sangat menyedihkan karena sebagian besar umat Islam bahkan tidak tahu lokasi itu bakal dihancurkan.

Penghancuran Makam Keluarga Rasulullah

Pada 21 April 1925, pemakaman Jannatul Baqi tempat keluarga Nabi Muhammad dimakamkan dihancurkan oleh Raja Abdul Aziz bin Saudi dari Arab Saudi. Di sini terbaring Shafiah (bibi Rasulullah), Ibrahim, putra baginda nabi, dan masih banyak lagi, termasuk putra Umar bin Khattab, dan ibu Ali bin Abi Thalib, Fatimah binti Asad.

Saudi beralasan butuh banyak pengeluaran merawat dan merekonstruksi makam-makam itu sebab bangunannya sudah banyak yang rusak. Sangat boros membuang uang negara untuk memperbaiki kuburan. Sangat menyedihkan karena tidak lama kemudian setelah memberikan alasan keuangan, pemerintah Saudi membangun hotel mewah dengan jam raksasa di atasnya di sekitar Kabah.

Rumah Khadijah Jadi Toilet

Perluasan Masjid Al-Haram, selain ada rumah Nabi yang kini berubah jadi perpustakaan masjid, ternyata juga terdapat rumah Siti Khadijah, istri baginda Rasulullah. Lebih mengenaskan dari nasib rumah Nabi Muhammad SAW, bangunan yang pernah ditinggali Khadijah di masa lalu ini berubah jadi toilet.

Rumah Yang Pernah Ditinggali Muhammad SAW Jadi Perpustakaan

Dalam dua dekade terakhir, the Gulf Institute yang berpusat di Ibu Kota Washington D.C., Amerika Serikat, mencatat Saudi telah melumatkan 95 persen dari seluruh bangunan berusia lebih dari seribu tahun di Mekkah dan Madinah. Perluasan Masjid Al-Haram juga mengundang protes dan kecaman berbagai pihak. Di sekitar Kabah kini bermunculan pusat perbelanjaan, hotel, dan gedung tinggi.

Di sana kini terdapat kompleks Jabal Umar, terdiri dari apartemen, hotel, dan menara jam tertinggi di dunia. Untuk mewujudkan proyek ini,Kerajaan Arab Saudi menghancurkan benteng Ajyad dibangun di masa kekhalifahan Usmaniyah. Di kompleks ini terdapat rumah Nabi kini berubah menjadi perpustakaan masjid.

Rencana Penggusuran Makam Rasulullah

Hal yang paling memilukan adalah rencana Kerajaan Arab Saudi yang akan menggusur makam Nabi Muhammad. Pusara Rasulullah itu terletak di dalam masjid paling suci kedua setelah Masjid Al-Haram di Kota Makkah. Tujuannya untuk memperluas Masjid Nabawi.?

Pembangunan masjid itu memang diperlukan, tapi rencana pemerintah petro dollar itu sungguh mencemaskan sebab perluasan direncanakan dilakukan di sebelah Barat, tempat makam Rasulullah bersama dua sahabatnya, Abu Bakar as-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Rencana ini dinilai akan membuat banyak pihak murka dan umat Islam bergejolak. Hingga kini rencana itu masih menjadi kontroversi.

Editor: Rio Indrawan