Hasil Riset DBS Rupiah Cukup Stabil

Jakarta-PINews.com- Bank Sental Amerika Serikat (The Fed), mempercepat normalisasi kebijakan moneter dibandingkan Bank Sental Eropa (ECP). Tetapi kebijakan The Fed tersebut tidak diimbangi rencana kebijakan stimulus dari Presiden Trump. Akibatnya, dolar Amerika belum mengalami pemulihan. Volatilitas mata uang  telah menurun secara merata di Asia. Stabilitas nilai tukar menjadi preferensi kebijakan. Menariknya, nilai tukar rupiah terhadap dolar (USD/IDR) termasuk dalam rentang yang cukup stabil.

Demikian hasil riset yang dilakukan DBS Group Research terkait out look mata uang di kuartal ketiga 2017. Menurut hasil riset tersebut, nilai tukar rupiah terhadap dolar tetap berada dalam rentang yang stabil di kisaran 13.237-13.422, sejak pertengahan Januari 2017.

Hal ini karena  Bank Indonesia (BI) menjadikan stabilitas nilai tukar rupiah menjadi prioritas utamanya, meskipun gempuran arus modal asing yang masuk cukup kuat dalam obligasi dan saham Indonesia.

Cadangan devisa Indonesiak juga meningkat dari US$ 6,9 miliyar menjadi US$ 123,2 miliyar  pada periode Janurai-April 2017 vs. Kenaikan US$10,4 miliyar sepanjang 2016. Bursa saham Jakarta terus mencatat angka tertinggi sejak bulan Maret. Pendapatan obligasi 10 tahun pemerintah Indonesia turun menjadi 6.69% pada bulan Mei setelah memuncak di angka 8.32% November lalu. Pada tanggal 19 Mei, Standard & Poor’s akhirnya menyusul Moody’s and Fitch dalam memberikan predikat “Investment grade” bagi Indonesia.

Terlepas dari lingkungan yang optimis, penyebab lain menurut  hasil riset yang dilakukan DBS Research, karena  BI tidak mengendurkan pantauan untuk mengontrol inflasi dan menjaga stabilitas makroekonomi. Inflasi indeks harga konsumen (IHK) naik dari 3.02% YoY menjadi 4.17% dalam periode Desember 2016-April 2017, melebihi titik tengah dari proyeksi targetnya pada 3-5%.

“BI telah menganjurkan agar pemerintah melakukan lebih banyak reformasi struktural agar dapat mencapai target pertumbuhan jangka menengahnya di angka 7%,” demikian seperti keterangan tertulisnya kepada PINNews.com [].  

Editor: