Toshiba Komit Dukung Pembangunan Infrastruktur Energi di Indonesia
Credit by: www.toshiba.com

Jakarta, PINews.com - Toshiba Corporation, salah satu penyedia turbin listrik menegaskan komitmennya untuk mendukung kebutuhan energi dan infrastruktur Indonesia yang terus tumbuh. Hal ini disampaikan manajemen perusahaan ini di Konvensi dan Pameran Panas Bumi Internasional ke-5 Indonesia (IIGCE) 2017. Selama lebih dari 40 tahun, Toshiba telah memberikan kontribusi terhadap kebutuhan energi negara melalui solusi daya tenaga uap, air, dan panas bumi, dan juga menyediakan solusi pengolahan air untuk meningkatkan infrastruktur negara.

Terbaru, Toshiba berkontribusi di pembangunan unit pertama pembangkit listrik tenaga panas bumi Sarulla yang salah satu yang terbesar di duniaToshiba. Pembangkit berbasis panas bumi ini mulai beroperasi pada Maret 2017. Toshiba juga mendapat kontrak untuk memasok dua turbin uap dan generator ultra-supercritical 1.000 MW (STGs) ke proyek perluasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tanjung Jati B Unit 5 & 6. Toshiba sebelumnya telah memasok pembangkit tersebut dengan empat STG 600 MW untuk Unit 1 sampai 4. Di bidang tenaga air, Toshiba juga mendapatkan pesanan untuk memasok dua turbin air dan generator kapasitas untuk PLTA Malea.

Karena permintaan listrik di Indonesia terus meningkat, pemerintah bermaksud untuk mendiversifikasi bauran energinya, terutama berfokus pada peningkatan produksi listrik yang dihasilkan oleh energi terbarukan, serta mengadopsi penggunaan teknologi batubara yang bersih. Indonesia memiliki salah satu cadangan panas bumi terbesar di dunia, dan merupakan produsen batubara terbesar keempat di dunia.

Tatsuo Doko, Corporate Representative-Asia dan Managing Director Toshiba Asia Pacific Pte. Ltd., mengakui Indonesia sebagai pasar penting.  "Asia, khususnya Indonesia, terus menjadi pasar yang penting bagi Toshiba. Di sektor energi, Toshiba adalah pemasok turbin panas bumi terkemuka di dunia dan memiliki teknologi batubara bersih yang memungkinkan pembangkit listrik tenaga uap dengan efisiensi"terang Tatsuo.

Editor: ES