Jakarta-PINews.com-Setelah mengalami penguatan dalam beberapa bulan terakhir, Harga Indeks Pasar (HIP) Bahan Bakar Nabati pada bulan November 2017 mengalami koreksi dibanding harga di bulan sebelumnya. HIP bahan bakar biodiesel turun sebesar Rp 28 per liter menjadi Rp 8.490 per liter. Sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No. 2026 K/12/MEM/2017 harga tersebut ditambah besaran ongkos angkut.
Dari catatan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), HIP biodiesel terus mengalami penguata sejak bulan Oktober menjadi Rp 8.518 per liter dari bulan sebelumnya yang sempat Rp 7.000an per liter.
Penurunan HIP biodiesel pada November mengalami koreksi karena harga rata-rata minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) Kharisma Pemasaran Bersama (KPB) periode Agustus 2017 - 24 September 2017. Adapun harga CPO juga mengalami penurunan menjadi Rp 8.411 per kg dari sebelumnya Rp 8.462 per kg.
Penurunan yang sama juga terjadi pada HIP Bioetanol pada November 2017 ditetapkan sebesar Rp 10.074 per liter. HIP bioetanol ditentukan oleh rata-rata tetes tebu KPB selama 25 Juli sampai 24 Oktober sebesar Rp 1.625 per kg. Besaran tersebut tercatat lebih rendah dibandingkan HIP bulan lalu yang mencapai Rp10.168 per liter.
Untuk diketahui Pemerintah dalam hal ini Direktur Jenderal EBTKE akan menetapkan HIP Bahan Bakar Nabati setiap bulan dan evaluasi paling sedikit 6 bulan sekali.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
JAKARTA,PINews.com - Cadangan batu bara nasional yang mencapai 35 miliar ton dan sumber daya sebesar
- Jebraw “Jalan-Jalan Men” : Indonesia Punya Potensi Di Industri Game
- Peningkatan Kinerja Pertamina Hingga Pemberantasan Mafia Migas Menanti Elia Massa Manik
- Serahkan 30% Saham Mahakam Ke Asing, Pemerintah Dinilai Manipulatif
- Buntut Kebakaran Pabrik Kembang Api, Pemerintah Bentuk Tim Evaluasi K3 Industri Berbahaya