Terus Rugi, Blackberry 'Banting Stir' Bisnis Security System
Credit by: Ilustrasi

Jakarta, PINews.com - BlackBerry sepertinya sudah mulai putus asa karena terus-menerus mengalami kerugian. Pada tiga bulan yang berlangsung hingga 1 Maret lalu, perusahaan tersebut melaporkan kerugian sebesar 423 juta dollar AS. Kuartal sebelumnya, angka kerugian mencapai 4,4 miliar dollar AS.

Jika kondisi ini terus terjadi BlackBerry berencana akan menghentikan bisnis smartphone. Hal ini diungkapkan langsung CEO BlackBerry, John Chen. "Kalau saya tak bisa mendatangkan uang dari bisnis perangkat, saya tak akan terjun di bisnis handset," ujar Chen seperti dilansir Reuters, Rabu (9/4).

Chen melanjutkan bahwa keputusan untuk melakukan hal tersebut bisa dibuat dalam waktu yang relatif singkat. Dia tak menjelaskan lebih lanjut tentang rencananya, tetapi mengatakan bahwa BlackBerry seharusnya bisa mendatangkan keuntungan, cukup dengan mengapalkan 10 juta perangkat per tahun.

Blackberry sendiri berminat untuk banting stir melakukan investasi atau kerja sama dengan perusahaan lain di industri-industri seperti kesehatan, keuangan, dan hukum yang membutuhkan keamanan tingkat tinggi.

"Kami membangun tim layanan yang berfokus di keamanan. Kami membangun tim perangkat keras yang berfokus di keamanan. Kami akan melakukan kerja sama dan mungkin merger dan akuisisi untuk meningkatkan keamanan," kata Chen yang hendak memfokuskan perusahaan ke kalangan korporat yang menjadi kekuatan tradisionalnya sejak dulu.

Niatan Chen ini tidak lepas dari sepak terjang NSA. Sejak kegiatan mata-mata diungkap ke publik oleh mantan kontraktor NSA Edward Snowden, lanjut Chen, masalah keamanan informasi mendapat sorotan dari kalangan bisnis dan pemerintahan.

Chen mengakui adanya kesalahan strategi yang dilakukan para eksekutif terdahulu. Dia mengatakan sudah menyiapkan rencana jangka panjang dan jangka pendek untuk BlackBerry.

"Anda harus menjalani hidup dalam jangka-jangka waktu yang pendek. Manajemen yang dulu beranggapan bahwa seluruh dunia akan menghampiri mereka. Saya tak punya kemewahan itu. Saya terus-menerus kehilangan uang," ujar Chen.

 

Sumber : Reuters

Editor: Rio Indrawan