Kasus Paedofil dan Pelecehan Seksual Libatkan Uskup, Vatikan Didesak Segera Bertindak
Credit by: Vatikan akan hadir di depan Panel PBB di Jenewa pekan depan untuk menjawab tuduhan penyiksaan (BBC)

Jakarta, PINews.com - Ternyata kasus paedofil dan pelecehan seksual yang sekarang ini sedang gempar dan mendapatkan perhatian publik tidak hanya terjadi di tanah air, akan tetapi juga diluar negeri. Tidak tanggung-tanggung kasus paedofil dan pelecehan seksual dikabarkan juga melibatkan uskup, dan hal ini mendapatkan perhatian serius dari Vatikan.

Dewan Penasihat yang dibentuk oleh Vatikan mengusulkan agar para uskup dan otoritas gereja lainnya bertanggung jawab jika mereka gagal melaporkan dugaan pelecehan seksual atau melindungi anak-anak dari uskup yang paedofil.

Setelah pertemuan pertamanya, dewan mengatakan peraturan gereja saat ini kurang aktual. Dewan menyatakan akan membentuk protokol yang bersih dan efektif untuk mengatasi permasalahan pelecehan seksual ini.

Anggota dewan termasuk seorang perempuan, Marie Collins yang dilecehkan saat masih kanak kanak oleh seorang uskup tetapi dipaksa otoritas gereja lokal untuk tetap diam.

Dilansir dari BBC, untuk pertama kalinya Vatikan mendengarkan langsung opini dari seorang korban pelecehan seksual pastur. Marie Collins yang berasal dari Irlandia adalah satu dari empat anggota perempuan dalam komite penasehat Paus Fransiskus.

Ia diperkosa oleh petugas gereja rumah sakit Katolik seperempat abad lalu saat ia masih berusia 13 tahun. Tetapi seperti layaknya banyak korban lain, ia bungkam dan diminta untuk mempertahankan nama baik orang yang memperkosanya.

Setelah cukup lama, Collins baru mengajukan keluhannya kepada Uskup Dublin. Vatikan telah berulang kali dituduh gagal menanggapi skandal pelecehan seksual sejak bertahun-tahun.

Vatikan akan menjawab tuduhan bahwa Tahta Suci itu melanggar konvensi PBB tentang penyiksaan yang ditandatangani Vatikan pada 2002 di Panel PBB pekan depan di Jenewa.

 

Sumber : BBC

Editor: Rio Indrawan