Membanggakan, Kulkas Hemat Energi Asal Sumsel Jadi ‘Primadona’ di Amerika
Credit by: Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri (dok. Intel)

Jakarta, PINews.com - Generasi muda Indonesia kembali membanggakan di ajang penelitian Internasional. Adalah Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri, dua siswi SMA Negeri 2 Sekayu, Sumatera Selatan, menyabet penghargaan di ajang Intel ISEF (International Science and Engineering Fair) di Los Angeles, Amerika Serikat.

Tempat tinggal mereka berada di Kabupaten Musi yang kaya akan buah dan sayuran namun susah mendapatkan listrik menjadi inspirasi bagi kedua jenius muda ini menemukan kulkas tanpa listrik.

Konsep Green Refrigerant Box, atau kulkas tanpa freon dan listrik yang disajikan dalam karya ilmiah tersebut fokus pada penggunaan kayu gelam sebagai solusi alternatif untuk pendingin buah-buahan dan sayur-sayuran.

"Dunia membutuhkan lebih banyak ilmuwan, kreator, dan pengusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengatasi tekanan tantangan global," kata Director Public Affairs Intel Indonesia, Deva Rachman, melalui keterangannya, Senin (19/5).

Para juri Intel ISEF kagum dengan penemuan dua bocah asal Indonesia. Inovasi untuk membuat alat pendingin yang berfungsi untuk menyimpan buah atau bahan makanan lainnya dan tidak lagi bergantung pada listrik dan freon dapat mengubah suhu semula 28 derajat celcius, mampu turun menjadi 5,5 derajat celcius dalam waktu 2 jam 20 menit.

Karya ilmiah mereka yang berjudul Green Refrigerant Box pun meraih Development Focus Award senilai USD 10 ribu dari the U.S. Agency for International Development. Bahkan tak hanya satu penghargaan mereka raih. Keduanya juga menyabet award ketiga senilai USD 1.000 di kategori Engineering Materials & Bioengineering.

Indonesia memang kerap dikenal memiliki ilmuan-ilmuan muda yang jenius. Hal ini ditandai dengan seringnya para generasi muda kita meraih penghargaan internasional di berbagai bidang, terutama bidang Sains. Ini seharusnya menjadi perhatian khusus pemerintah agar mampu mengembangkan dan membina bakat mereka, karena nantinya kemampuan merekalah yang akan menjadi penentu arah kemajuan Indonesia dimasa depan.

Editor: Rio Indrawan