Investasi Rp 304 Miliar Bakrie Jadi Modal Terbesar Path

Jakarta - Grup Bakrie memimpin investasi di Path senilai USD 25 juta atau sekitar Rp 304 miliar. Ini merupakan pembelian saham terbesar di jejaring sosial asal Amerika Serikat itu dalam satu tahun terakhir.

Seperti dikutip dari LA Times, Senin (13/1/2014), pada 16 April 2012 lalu beberapa perusahaan investasi dan investor individu sudah membeli sebagian saham Path senilai USD 30 juta.

Mereka adalah Greylock Partners and Redpoint Ventures, pemilik Grup Virgin Richard Branson dan pendiri DST Global Yuri Milner. Atas investasi tersebut, kala itu nilai perusahaan Path jadi sekitar USD 250 juta.

Jejaring sosial yang punya pengguna sekitar 23 juta pengguna di seluruh dunia ini belum pernah cetak untung sejak berdiri. Dana yang didapat dari semua hasil penjualan saham ini akan mengunakan uangnya untuk ekspansi dan promosi ke seluruh dunia.

Path saat ini diperkirakan memiliki nilai kapitalisasi pasar US$ 250 juta atau setara Rp 3 triliun lebih. Di Indonesia, Path lumayan populer. CEO Path Dave Morin bahkan pernah berucap, meskipun pengguna Path di Indonesia hanya 4 juta, namun mendominasi 30% trafik, termasuk yang paling aktif di dunia.

Path mendapat USD 25 juta atau sekitar Rp 304 miliar dari Grup Bakrie Global. Jumlah ini setara dengan 38,5% dari total investasi US$ 65 juta yang telah masuk ke jejaring sosial itu sejak 2011.

CEO Path Dave Morin mengkonfirmasi telah merampungkan transaksi setelah menjalin pembicaraan panjang sejak tahun lalu. "Kami berada dalam situasi yang sulit setelah tahun 2013 yang begitu menantang," ujar Dave.

Suntikan dana ini telah membuat Bakrie menjadi salah satu investor terbesar di Path di antara para investor lainnya seperti Greylock Partners, Kleiner Perkins, Index Ventures, Insight Venture Partners, Redpoint Venture Partners, dan First Round Capital.

Path sendiri berturut-turut mulai mendapat suntikan dana dari para pemodal sejak 2011 lalu dengan dana US$ 10 juta. Kemudian di tahun berikutnya kembali mendapatkan dana segar USD 30 juta.

Editor: Ade Rizki Saputra