Virus Ebola Awalnya 'Disepelekan'
Credit by: Petugas dengan pakaian pelindung lengkap untuk mencegah penyebaran virus Ebola (AFP)

Jakarta, PINews.com - Untuk mengendalikan Wabah Ebola di Afrika barat, masih diperlukan waktu sekitar enam bulan, begitu dikatakan LSM pemenang Nobel Perdamaian, Dokter Lintas Batas atau Medecins Sans Frontieres (MSF).

Berbicara di Jenewa, Swiss, Direktur MSF Joanne Lui menyerukan agar koordinasi internasional diperkuat, di bawah pimpinan organisasi kesehatan dunia, WHO. Sebelumnya, WHO menyatakan skala penyebaran wabah ini awalnya agak "disepelekan."

Namun karena wabah ini ternyata merajalela lebih dari yang diperkirakan, diperlukan "langkah-langkah luar biasa." Epidemi ini bermula di Guinea bulan Februari lalu, kemudian menyebar ke Liberia, Sierra Leone dan Nigeria dan sejauh ini sudah 1.069 orang tewas.

Menurut Joanne Lui dari MSF, pengendalian wabah di Liberia - yang sudah mencatat 300 korban tewas- sangat vital dalam menghadang epidemi ini.

"Jika kita tak berhasil menangani Liberia, kita tak akan pernah bisa menangani seluruh kawasan," kata perempuan ini. "Dari hitungan waktu, kita tak bicara tentang pekan, kita bicara tentang bulan. Kita membutuhkan komiten berbulan-bulan, setidaknya enam bulan, dan ini, boleh dibilang, sudah sangat optimistik."

Joanne Lui juga menyerukan langkah-langkah tambahan dari masyarakat internasional, dipimpin oleh WHO. "Semua pemerintah mesti bertindak. Dan harus sekarang juga jika kita hendak melawan wabah ini..

Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang sudah mengidapnya. Ebola diawali gejala-gejala yang mirip flu, yang lalu mengarah pada pendarahan dari daerah seperti mata dan gusi, serta pendarahan dalam yang bisa berujung pada kerusakan organ dalam.

WHO baru saja mengeluarkan laporan bahwa risiko penularan Ebola lewat perjalanan udara, tergolong rendah karena wabah ini tak menular melalui udara. Karenanya, Kenya Airways menolak tekanan untuk menghentikan penerbangan ke negara Afrika yang diterjang wabah Ebola.

 

Sumber : BBC

Editor: