Jakarta, PINews.com - Anak perusahaan Pertamina, Petral terus menjadi sorotan karena disinyalir banyak merugikan negara. Usulan pembubaran Petral pun banyak digalakan bertepaatan dengan penggantian presiden Indonesia dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero).
Pertamina pun menampik Petral alat bagi para mafia migas untuk mengeruk keuntungan seperti yang selama ini didengungkan berbagai kalangan. Pejabat Komunikasi PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir mengatakan impor bahan bakar minyak melalui Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) hanya strategi bisnis yang berlaku umum.
"Semua perusahaan minyak di dunia memiliki trading arms disana, ini praktik bisnis biasa saja, alami saja dalam bisnis," katanya di Jakarta, Selasa, seperti dilansir dari kantor berita Antara.
"Saya tegaskan sejak 2012 Pertamina sudah tidak membeli minyak dari trader lagi, kita sudah membeli langsung perusahaan minyak dan ini adalah bentuk keseriusan Pertamina untuk terus meningkatkan Good governance," tambah Ali.
Ali membantah anggapan yang menyatakan bahwa Petral yang memperpanjang jalur impor BBM sehingga Petral juga yang menyebabkan mahalnya harga BBM di dalam negeri.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
JAKARTA,PINews.com - Cadangan batu bara nasional yang mencapai 35 miliar ton dan sumber daya sebesar