CEO Microsoft Remehkan Pekerja Wanita di Dunia Teknologi?
Credit by: Satya Nadella (Ist)

Jakarta, PINews.com  - CEO Microsoft, Satya Nadella mengutarakan pendapat yang mengundang kontroversi bagi kaum wanita. Menurut Nadella, karyawan wanita di perusahaan teknologi seharusnya tidak usah meminta kenaikan gaji dan percaya saja sepenuhnya kepada sistem, karena kebanyakan karyawan yang bekerja adalah pria.

Hal itu diungkapkan oleh orang nomor satu di Microsoft itu pada sebuah acara diskusi yang membahas komputer dan teknologi untuk audiens wanita yang diadakan di Phoenix, AS. Ia ditanya oleh salah seorang peserta bagaimana kiat-kiatnya bagi seorang wanita yang ragu ingin meminta kenaikan gaji di perusahaanya tempat bekerja.

"Tidak usah meminta kenaikan gaji, namun ketahui dan percaya saja dengan sistem yang nantinya pasti akan memberikan kenaikan yang tepat sembari berjalan," jawab Nadella seperti dikutip dari laman Boston Globe, Jumat (10/10)

Dengan tidak meminta kenaikan gaji, Nadella menyebutnya sebagai "good karma" atau karma yang bagus yang nantinya akan membantu bos perusahaan menyadari bahwa karyawannya bisa dipercaya dan bisa diberi tanggung jawab lebih banyak.

Pernyataan Nadella yang mengundang perdebatan itu pun kemudian banyak beredar melalui Twitter. Belakangan, Nadella berkicau di akun Twitter resminya memberikan klarifikasi.

Di akun Twitter-nya, Nadella mengatakan, "Menjelaskan kembali bagaimana wanita seharusnya meminta kenaikan gaji. Industri kami harus menutup kesenjangan upah berdasar gender, sehingga kenaikan gaji karena bias gender tidak perlu terjadi."

Komentar Nadella tersebut di atas seolah mempertegas mengapa lingkungan kerja di perusahaan teknologi tidak nyaman bagi kaum perempuan atau minoritas, dan susah bagi mereka untuk berkembang.

Di perusahaan-perusahaan teknologi lainnya, pada umumnya juga didominasi oleh pria, kulit putih, dan ras Asia, terutama di tingkat insinyurnya.

Karena dikritik kurang memiliki keberagaman, perusahaan-perusahaan teknologi di Silicon Valley mengatakan akan mengatasi masalah tersebut dengan program seperti memberikan pelatihan atau mendukung inisiatif wanita untuk menulis kode pemrograman.

Saat ini, persentase jumlah karyawan Microsoft yang berjenis kelamin perempuan ada sekitar 29 persen. Namun staf teknis, manajemen, dan para insinyurnya yang berasal dari kaum hawa hanya sekitar 17 persen saja.

Editor: RI