Jakarta, PINews.com - Aktor Irwansyah kembali dipanggil penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jumat (16/1). Irwansyah akan diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan oleh Tubagus Chaery Wardana alias Wawan.
"Diperiksa sebagai saksi untuk TCW (Tubagus Chaeri Wardana)," ucap Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha.
Pada Rabu 5 November 2014, Irwansyah pernah menjalani pemeriksaan penyidik KPK. Namun, Irwansyah tidak berkomentar banyak mengenai pemeriksaannya.
"Saya sudah jelaskan sejelas-jelasnya kepada KPK, soal film. Insya Allah, setelah itu tidak yang dirugikan lagi atau tidak ada fitnah kepada saya atau pihak lain," kata Irwansyah.
Irwansyah pun tak menjawab saat disinggung soal transaksi yang dilakukan dengan Wawan. Pun demikian, Irwansyah membantah mempunyai bisnis lain dengan Wawan selain Rumah Produksi.
Pengacara Wawan, Tubagus Sukatma sebelumnya juga membantah adanya aliran dana dari kliennya kepada sejumlah artis. Namun, Sukatma membenarkan kliennya menjalin komunikasi dengan sejumlah artis untuk urusan bisnis. Wawan mempunyai sebuah Production House (PH). Wawan bekerjasama dengan Irwansyah dalam bisnis Rumah Produksi itu,
Irwansyah melalui manajernya lantas membantah telah menerima aliran dana dari Wawan. "Aliran dana? Itu nggak benar. Kemarin Irwansyah sudah ada juga kan di infotainment (menjelaskan) kalau itu semua nggak benar," tegas Manajer Irwansyah, Muhaimin.
Irwansyah sendiri pernah disebut memiliki keterkaitan dengan Wawan. Irwansyah disebut mempunyai sebuah rumah produksi R-One bersama adik mantan Gubernur Banten Ratu Atut itu. Production House tersebut diduga menjadi tempat pencucian uang Wawan.
Penyidik KPK sendiri telah menyita lebih dari 80 unit kendaraan terkait pencucian uang Wawan. Mulai dari mobil-mobil mewah seperti Ferrari dan Lamborghini, hingga truk-truk pengaduk semen.
Sejumlah artis yang diduga ikut menikmati aliran dana dari Wawan bahkan pernah diperiksa KPK. Mereka yang pernah diperiksa diantaranya, Jennifer Dunn, Catherine Wilson serta Rebecca.
Editor: RI