BUMN Outlook 2015 : Pembangunan Infrastruktur Jadi Modal Utama Hadapi MEA 2015

Penulis: Kontributor PIN-PG - Waktu: Jumat, 6 Februari 2015 - 15:01 PM
Credit by: Ilustrasi

Batam, PINews.com - Memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, hal paling mendasar adalah terciptanya free flow of goods atau kelancaran arus barang dan atau jasa dari negara di Asean, hal tersebut yang mendasari diambilnya tema dalam acara BUMN Outlook 2015 di Batam, Kepulauan Riau (6/2).

Acara ini digelar bersamaan dengan pelaksanaan peringatan Hari Pers Nasional dan dihadiri oleh perwakilan dari petinggi BUMN, Lembaga Masyarakat, dan Pemerintah yang diwakili oleh Kementerian BUMN.

Melalui Kementerian BUMN, Pemerintah menyampaikan bahwa guna mendukung terwujudnya MEA tersebut, pemerintah mengambil langkah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur.

Infrastruktur yang dimaksud dalam sambutan Deputi Sinergi Antar BUMN, Achiran Pandu Djajanto  antara lain percepatan tol Sumatera, tol laut, pembangkit listrik dan pelabuhan.

"Indonesia terkenal sebagai negara dengan biaya distribusi logistik sangat mahal. Maka dari itu, pemerintah perlu mendorong agar infrastruktur yang sudah direncanakan dapat segera terbangun seperti misalnya tol lintas Sumatera," ujar Pandu.

Lebih lanjut Pandu mengingatkan bahwa untuk mendukung program infrastruktur tersebut, tidak mungkin keseluruhan biaya diambil dari APBN, maka BUMN diminta untuk bersinergi membantu pemerintah untuk menjalankan program tersebut.

Terhitung sejak Desember 2014 jumlah total BUMN di Indonesia mencapai 115 perusahaan yang bergerak di sektor strategis. Jumlah asset seluruh BUMN mencapai sekitar Rp. 4.000 Trilliun. 

Sementara itu Enny Srihartati, peneliti dari Indef menyampaikan bahwa arus barang dan jasa sejak diberlakukannya MEA akan semakin banyak dan beragam bentuk serta kualitasnya.

Menyikapi hal ini, seluruh elemen perlu menerapkan Nawacita yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, dimana dalam Nawacita tersebut salah satu poinnya adalah menempatkan BUMN sebagai ujung tombak pembangunan perekonomian Indonesia.

"Di tahun 2015 ekonomi indonesia cukup positif. Keberadaan program Penyertaan Modal Negara bagi BUMN - BUMN strategis yang dicanangkan pemerintah untuk mendukung kinerja BUMN guna mewujudkan semangat dalam nawacita untuk menyambut MEA" jelas Enny.

Lebih lanjut, Enny menjelaskan bahwa meskipun PMN akan segera dikucurkan kepada BUMN yang dipilih oleh pemerintah, yang menjadi tantangan bagi Indonesia adalah proteksi pemerintah terhadap produk dalam negeri terutama produk UMKM akan semakin berat terhadap arus barang dan jasa dari negara lain, apabila tidak bersiap akan tergerus dengan keberadaan masyarakat ekonomi Asean ini.

Editor: RI