Ibnu Riyanto, Juragan Batik Termuda Dari Cirebon

Penulis: ZK - Waktu: Senin, 23 Februari 2015 - 23:33 PM
Credit by: Ibnu Hariyanto (PINews)

Cirebon, PINews.com - Nama Kampung Trusmi yang terletak di kecamatan Plered, kabupaten Cirebon semakin dikenal karena batiknya. Nama Trusmi semakin dikenal karena produksi batiknya menembus selera konsumen kelas lokal hingga internasional.

Ada sekitar 2.500 pengrajin batik disana, salah satunya adalah Ibnu Riyanto. Pria berusia 27 ini merupakan pemiliki “Pusat Grosir Batik Trusmi”, di Cirebon.

Ibnu merintis usahanya pada tahun 2006 setelah menikah saat berusia 17 tahun. Bermodalkan uang 15 juta yang berasal dari sumbangan saat pernikahaannya, ibnu memulai usahanya dengan menjual kain putih yang digunakan sebagai bahan dasar pembuat batik.

Ibnu sangat cekatan melihat peluang bisnis, setelah 3 bulan ia pun mulai melebarkan sayapnya merambah ke bisnis batik. Dia membeli batik ke perajin langganannya, lalu menjual ke pemasok kain atau konveksi di seputar Cirebon, Bandung, dan Jakarta.

Setelah dua tahun menjalani bisnis batik, insting bisnisnya pun kian terasah, hubungannya dengan para tengkulak kain batik di tempat asalnya dijadikan peluang untuk semakin memperbesar usahanya. Pada tahun 2008 berbarengan dengan klain Malaysia atas batik justru menguntungkan dirinya, pasalnya saat itu justru permintaan batik kian melonjak. permintaan meningkat pesat, dari tadinya, hanya melayani penjualan di Jawa Barat hingga Jakarta, pasar baju batik Ibnu meluas hingga Palembang dan Surabaya.

Ibnu berhasil menorehkan prestasi yang luar biasa, ia mendapat julukan sebagai pengusaha sukses di usia muda oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). Saat baru berusia 22 tahun, dia mampu membangun Pusat Grosir Batik Trusmi seluas 4.840 m2 di Plered, Cirebon. Grosir batik yang berdiri pada 11 Maret 2011 ini diklaim menjadi grosir batik terbesar di Indonesia. 

Saat ini Ibnu telah memiliki 15 toko diseluruh Indonesia, 4 toko berada di Cirebon, dan sisanya tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan bahkan ia berencana membuka tokonya di Singapura.

Tidak puas hanya dengan bisnis batik, PT Trusmi Group yang berada di bawah pimpinannya juga melebarkan sayap merambaki bisnis properti, dan kuliner. Saat ini Ibnu telah memiliki jumlah kariawan yang cukup banyak, sebanyak 1.000 karyawannya tersebar di Indonesia.

Editor: RI