Harga Jeblok, Berau Coal Siapkan 11 Jurus Penghematan
Credit by: Ilustrasi

Jakarta, PINews.com – Harga batubara diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan  belum akan membaik. Tak mustahil, komoditi yang banyak dugunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik ini akan mengikuti trend pelemahan minyak bumi yang diprediksi terjerembab sampai 50 dollar per barrel. Harga batubara sekarang berdasarkan McCloskey Newscastle Index sekitar 61,2 dollar per ton.

Mengatasi pelemahan tersebut, PT Berau Coal Energy tbk (BRAU) menyiapkan sebelas jurus penghematan, antara lain optimisasi kegiatan penambangan di tiap pit, prioritas keuntungan tiap pit (tak lagi kus hanya pada volume), dan  negoisasi harga dengan kontraktor.

Penghematan lainnya dilakukan manajemen Berau dengan memperbaiki manajemen energi, antara lain penggunaan aditif agar penggunaaan bahan bakar lebih efisien, renegoisasi harga pembelian bahan bakar, pengurangan jumlah kendaraan dengan mengotimalkan penggunaan dan  meningkatkan  pengawasan dengan melibatkan pihak independen

Di bidang logistik, penghematan  dilakukan dengan meningkatkan barging cycles, meningkatkan muatan per tongkang, optimasi penggunaan tongkang, dan penurunan biaya transhipment. “Dengan sejumlah langkah efisiensi, Berau Coal optimis bisa melewati masa-masa sulit, “ ujar Direktur Utama Berau Coal Energy, Amir Sembodo dalam  Paparan Publik Tahunan 2014 seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, di Jakarta, Senin (22/12) siang.

Dalam RUPSLB itu  disepakati  perubahan jajaran direksi dengan mengangkat Deswandhy Agusman menjadi  Wakil Komisaris Utama Perseroan,  Prof DR Irwanddy Arif M.Sc sebagai  Komisaris,  Independen, serta Keith John Downham sebagai Direktur

Rapat Perseroan juga menyetujui perubahan penggunaan dana hasil penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) yang ditujukan untuk mendukung pembelanjaan modal yang diperlukan guna menunjung bisnis perseroan ke depan. Perseroan akan mengutamakan  pengembangan pada bidang usaha dengan  biaya operasi yang le bih ekonomis dan margin keuntungan lebih besar.

Dana hasil IPO sebesar Rp 522 miliar dialokasikan sebagian untuk pengembangan usaha berupa penambahan kapasitas fasilitas  pengolahan batubara, loading conveyor dan hauling road. Selain itu akan dipakai untuk pengembangan terminal batubara di Suaran, penambahan dua unit tongkang sehinga pengangkut batubara menjadi 8 unit, serta pencadangan untuk membayar kewajiban  perushaan serta anak perusahaan.

Per September 2014,  produksi batubara perseroan mencapai 18,6  juta metrik ton dengan tingkat penjualan sebanyak 18. 2 juta metrik ton.Sekitar 16 % untuk memasok kebutuhan domestik  dan sisanya untuk ekspor. Target produksi  dan pengapalan Berau Coal pada 2014 yang telah disetujui  Kementrian ESDM sebanyak 34,2 juta metric ton. “ Kami masih on the track untuk mencapai level produksi tersebut, “ ujar Amir Sembodo.

Editor: RI