Jakarta, PINews.com - Bermaksud membela hak asasi manusia warga minoritas muslim di Myanmar, utusan wanita PBB Yanghee Lee justru mendapatkan ‘cacian’ dari Biksu Ashin Wirathu dengan menyebut Yanghee Lee sebagai “Pelacur” dan “Wanita Jalang”.
Wirathu dikenal sebagai biksu yang memimpin gerakan 969 yang mengatakan Myanmar adalah negara Buddha dan mestinya ada pembatasan atau boikot terhadap warga Muslim.
Sebelumnya, pada pekan lalu saat mengunjungi Myanmar, Yanghee Lee dengan tegas memperjuangkan nasib masyarakat muslim Rohingya yang hidup dibayang-bayang penindasan bertahun-tahun. Menurutnya, Rohingya di Myanmar hidup dengan kondisi yang mengenaskan.
PBB pun tidak tinggal diam dan meminta pemerintah Myanmar mengambil tindakan tegas terhadap si Biksu. Zeid Ra'ad Al Hussein selaku pejabat kemanusiaan PBB menilai pernyataan dari bisku Wirathu mengandung kebencian.
“Saya mendesak para pemimpin politik dan agama di Myanmar untuk mengecam semua ucapan yang bisa memicu kebencian," kata Al Hussein seperti dilansir dari BBC.
Sementara itu, sang biksu Wirathu menampik tuduhan tentang dirinya yang menyebar kebencian. Wirathu mengutarakan apa yang disampaikannya dalam unjuk rasa mengenai isu nasional bukan agama.
Wirathu sendiri pernah dipenjara selama 10 tahun akibat dituduh menyebar kebencian terhadap kaum muslim di Myanmar.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
INDRAMAYU,PINews.com – Menanam pohon kelihatannya sepele. Tetapi, dampaknya sangat luar biasa,