India, PINews.com - Amerika Serikat dan India mengumumkan terobosan perjanjian yang memungkinkan perusahaan-perusahaan Amerika menyuplai teknologi nuklir sipil ke India. Kesepakatan itu diumumkan dalam kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke India, Minggu (25/1).
Perjanjian nuklir sebenarnya dicapai pada 2008 tetapi Amerika saat itu khawatir akan undang-undang India tentang asuransi tanggung jawab kecelakaan.
Sekarang akan dibentuk gabungan asuransi tanpa memerlukan peraturan baru.
Dalam konferensi pers bersama, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan kedua negara "memulai perjalanan baru atas dasar saling percaya baru dan perhatian terus menerus".
"Kami menjalin persahabatan, ada keterbukaan ketika kami berbicara," kata Modi mengomentari Presiden Obama. Ia menambahkan kedua negara akan meningkatkan kerjasama dalam proyek-proyek pertahanan dan sejumlah program lain, termasuk pemberantasan terorisme.
Wartawan BBC di Delhi Sanjoy Majumder melaporkan kedua negara sepakat meningkatkan perdagangan bilateral lima kali lipat, dari saat ini US$100 miliar per tahun.
Kunjungan Obama di India mendapat penjagaan ketat. Ribuan aparat keamanan diterjunkan di ibu kota, Delhi. Pada Senin (26/1), Presiden Obama dijadwalkan akan menjadi tamu kehormatan dalam upacara Hari Republik.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
SAMARINDA,PINews.com - Keluarga Besar Ikatan Alumni Teknik Pertambangan (IKATA) UPN 'Veteran' Yogyak