Evakuasi Menegangkan 600an Warga Sipil Suriah Ditengah Hujan Bom
Credit by: Salah satu sudut kota di Suriah yang hancur akibat perang (cnn)

Jakarta, PINews.com - Ketegangan di Suriah belum juga mereda. Kelompok PBB pun tidak lepas dari hujan bom yang terjadi di kawasan timur tengah itu.

"Lebih dari 600 orang dievakuasi dari kota Suriah yang bergolak pada hari Minggu, setelah tembakan melanda tim PBB," demikian dilaporkan media pemerintah seperti dilansir dari CNN.

Untuk mengindari korban jiwa, iring-iringan PBB yang membawa 611 orang berkonvoi dari Kota Homs ditengah ledakan pertempuran.

"Sebagian besar orang dievakuasi adalah perempuan, anak-anak dan orang lanjut usia," begitu kata Gubernur Talal al- Barazi seperti dikutip SANA.

Evakuasi yang dilakukan sejak Jumat 7 Februari itu, dimulai dengan mengevakuasi 83 wanita, anak-anak dan warga sipil berusia lanjut, setelah kesepakatan antara pemerintah dan kelompok oposisi untuk gencatan senjata yang juga dimaksudkan untuk memungkinkan kemanusiaan membantu untuk mencapai kota pada Sabtu 8 Februari.

Sebelum evakuasi akhir pekan ini, sebanyak 2.500 orang diperkirakan terperangkap di Kota Homs yang telah dikepung kelompok antipemerintah sejak Juni 2012.

Meski kendaraan dari Palang Merah dan PBB akhir pekan lalu menjadi sasaran tembakan dan bahan peledak, para pekerja berhasil mengantarkan bantuan kepada ribuan orang yang terkepung di Kota Tua Homs. Di mana pemberontak yang antipemerintah masih terus melancarkan serangan.

Dari sebuah foto di Twitter Palang Merah Suriah, terlihat puluhan orang berdiri di reruntuhan jalan ketika pekerja membagikan bantuan dan makanan.

"Meskipun tim ini dihujani tembakan dan peledak, kami berhasil memberikan 250 paket makanan, 190 hygiene kit dan obat-obatan penyakit kronis," tulis organisasi Palang Merah itu dalam sebuah tweet pada Sabtu 8 Februari.

Dalam kondisi tersebut, terlihat lubang peluru di kendaraan bantuan dan kerusakan bangunan dari ledakan.

Bahkan informasi dari Arab News Agency melaporkan 4 pekerja Arab Suriah Red Crescent terluka oleh tembakan dari kelompok teroris ketika mencoba untuk memberikan bantuan

Editor: Rio Indrawan