Sydney, PINews.com – Tim Peneliti Biomedis pada University of Sidney yangbekerja sama dengan ahli bedah saraf sedang menguji pengganti tulang jenis baru dengan menggunakan mesin pencetak tiga dimensi atau printer 3D.
Pengganti tulang jenis baru ini didasari oleh beberapa kejadian penderita cidera tengkorak harus dibuang sebagian, dan potongan yang dibuangnya digantikan oleh titanium, dan bias berminggu-minggu produksinya serta memakan biaya ribuan dolar.
Sebagai pelopor teknik tersebut, Dr. Philip Boughton mengatakan teknik tersebut dapat membantu pasien penderita cedera serius, dan. Ia menjelaskan, "Cedera itu bisa akibat apa saja, mulai dari kecelakaan sepeda motor sampai, seperti terjadi pada salah seorang pasien pertama kami, yang berjalan ke baling-baling yang berputar. Sangat sulit menyelamatkan tulang tengkorak, terutama apabila cedera benturan itu sangat parah."
CT scan memproyeksikan gambaran lempengan tulang tengkorak yang akan digantikan, setelahnya printer 3D mencetaknya, dengan bahan yang terbuat dari semen tulang tersebut, tidak membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang hanya ratusan dolar.
"Kami menggunakan gambar 3D ini untuk menentukan dengan tepat bentuk dan ukuran bagian tulang yang hilang. Jadi, kami menangani pasien penderita cedera kepala yang kehilangan tulang tengkorak mulai dari seukuran uang logam sampai sekitar 40 persen," ujar Jeremy seperti dikutip dari VOA Indonesia.
Tim University of Sydney itu percaya ada kemungkinan metode pencetakan 3D itu memproduksi implan hidung dan pipi, serta tulang leher maupun bagian-bagian lain tubuh yang bisa membantu pemulihan korban akibat kecelakaan dan benturan di Australia dan di mana saja.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
INDRAMAYU - Indramayu memiliki peluang atau kesempatan kerja yang cukup besar, namun tidak diimbangi