
Jakarta, PINews.com – Protesnya Singapura terhadap penamaan KRI Usman-Harun mendapat reaksi tegas dari berbagai pihak di tanah air.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta pemerintah Indonesia untuk tidak tinggal diam menghadapi protes Singapura atas penamaan kapal perang TNI Angkatan Laut KRI Usman-Harun.
"Saya sedih kalau pemerintah diam saja. Kalau diam saja ini pelecehan terhadap harkat dan martabat negara kita," kata Din usai diskusi politik bertajuk "Mencari Akar Masalah Krisis Multidimensi Berkepanjangan" di Jakarta, Senin.
Menurut Din, menamakan kapal perang dengan nama apapun bukanlah urusan negara lain, termasuk Singapura. Ia juga menilai sikap Singapura yang berlebihan itu sebagai pelecehan sehingga pemerintah harus berbuat sesuatu.
"Ini pelecehan, maka pemerintah Indonesia, sampai presiden, jangan tinggal diam, justru kalau diam ini ada apa-apa. Saya terus terang tidak bisa menutup kekecewaan," katanya.
Lebih lanjut, Din juga berpendapat Singapura tidak menunjukkan perilaku negara tetangga yang baik sehingga ia meminta Menkopolhukam untuk membahasnya.
Menurut dia, dengan membahas masalah tersebut, Indonesia tidak akan lagi dipandang sebagai negara yang "lembek".
"Menlu harus segera memanggil duta besar Singapura di Jakarta untuk meminta penjelasan dan klarifikasi," ujarnya.
Ia juga meminta pemerintah untuk mengingatkan Singapura agar tidak mengulangi kejadian serupa, serta mendesak Singpura untuk segera menandatangani perjanjian ekstradisi.
Sumber : Antara
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

JAKARTA, PINews.com - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), subholding Refining and Petrochemical
- Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Halal dan HaKI untuk Genjot Daya Saing UMKM
- Kabar Gembira, Produksi Minyak Pertamina Diawal Tahun Tembus 553,67 Ribu Barel Per Hari
- Kiprah 17 Tahun Pertamina Drilling Membantu Pencapaian Produksi Migas Nasional
- Ini Inisiatif Pertamina Drilling untuk mengurangi Emisi Karbon