Jambi, PINews.com - Tewasnya seorang petani di Bukit Rinting, Desa Lubuk Madrasah, Kabupaten Tebo, Jambi adalah pembunuhan berencana dan bukan pengeroyokan biasa. Hal ini disampaikan oleh Ketua Walhi Jambi, Musri Nauli.
Hal ini berdasarkan bukti dan fakta yang ada dilapangan dimana korban yang bernama Indra Kailani yang berprofesi sebagai petani ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan kaki dan tangan terikat, serta luka sayatan benda tajam disekujur tubuhnya.
Para pelaku adalah tujuh anggota Unit reaksi cepat (URC) security PT WKS yang merupakan anak perusahaan APP (Asian Pulp and Paper) Sinarmas forestry Group.
Menurut keterangan polisi Indra tewas pada Jumat (27/2) dan ditemukan di rawa-rawa wilayah Distric 8 PT WKS pada keesokan harinya (28/2).
Kasus ini menjadi perhatian besar pecinta lingkungan, pasalnya Indra selain sebagai seorang petani, ia merupakan anggota aktivis serikat petani.
“Ini biadab, ini pembunuhan berencana, beda dengan pengeroyokan. Kalau melihat rangkaian kejadian dari pengeroyokan, kemudian disekap dan dibawa ke distrik delapan dan dibunuh,” kata Musri seperti dilansir dari Tribunnews.
Walhi meminta kepolisian menuntaskan kasus ini dengan benar. Walhipun berencana akan menggandeng Komnas HAM dan akan mendampingi kasus ini hingga terpecahkan.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
Ibu kota Negara sudah berpindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Utara, tepatnya di Penajam P