Hari Musik Nasional, Momentum Bangkitkan Identitas Musik Anak Indonesia
Credit by: Ria Enes dan Susan menjadi idola anak-anak era 90an (Ist)

Jakarta, PINews.com - Hari Musik Nasional pertama kali baru diperingati pada tahun 2013, oleh Pak SBY melalui keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2013. Tujuan diperingati Hari Musik Nasional tidak lain adalah untuk memberikan apresiasi bagi pada insan musik di tanah air. Selain itu, hari ini juga berupaya menjadikan musik nasional menjadi raja di rumahnya sendiri. Dalam Keppres tersebut juga diinformasikan penetapan hari musik nasional lebih dinilai karena musik adalah ekspresi budaya yang bersifat universal dan multidimensional, yang mempresentasikan nilai-nilai luhur kemanusian, serta memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional.

Saat ini, keberadaan lagu - lagu anak semakin menghilang bahkan kita sudah jarang dan hampir tidak pernah lagi mendengar dan melihat lagu anak- anak baik itu di radio maupun di tekevisi. Sangatlah wajar apabila kita merindukan lagu-lagu anak yang sangat simple dan sederhana liriknya. Lirik - lirik lagu anak yang penuh dengan kedamaian, keindahan, dan sarat akan nilai moral dan nilai nilai spiritual inilah yang menjadikan kerinduan ini sangat beralasan. Anak - anak kita saat ini lebih mengingat dan menghafal lagu dewasa. Padahal konten dari lirik - lirik lagi dewasa yang mereka hafalkan berisi kalimat - kalimat yang kurang sopan dan kurang mendidik. Saat ini begitu banyak lagu - lagu baru yang bermunculan. Akan tetapi kemana lagu - lagu anak yang seharusnya didengarkan oleh telinga anak - anak yang masih polos ini.

Perkembangan dunia musik saat ini di hadapkan kepada dunia bisnis belaka, sehingga tidak jarang banyak lirik lagu yang ada berisi tentang tema percintaan dan hal ini memiliki dampak kurang baik terhadap perkembangan jiwa anak-anak. Anak - anak yang masih seperti kertas polos ini dipaksa untuk memahami makna lirik lagu dewasa yang bahkan mereka tidak paham akan arti dan makna yang sesungguhnya. Saat ini hanyalah warisan lagu - lagu anak yang sudah diciptakan sejak jaman yang telah lalu. Lagu anak-anak seperti lagu; Bintang Kecil (Cipt. Daljono), Balonku, Bangun Tidur, Burung Kakak Tua,Cik Cik Periuk, Cemara (Cipt. AT Mahmud ), Dua Mata Saya (Cipt. Pak Kasur ), Nina Bobo, Kasih Ibu, Naik Delman (Cipt. Ibu Sud),Tukang Pos, Tupai (AT Mahmud), Topi Saya Bundar(Cipt. Pak Kasur), Selamat Ulang Tahun, Selamat Pagi Bu Guru (Cipt. Pak Kasur), Menanam Jagung dan Tik Tik Bunyi Hujan (Cipt.Ibu Sud) merupakan beberapa lagu anak-anak dari sekian banyak lagu anak-anak yang ada. Lalu kemanakah lagu khusus bagi anak-anak yang diciptakan saat saat ini?

Hilangnya secara perlahan lagu anak-anak dikarenakan banyak faktor, diantaranya adalah apabila ditinjau dari sisi bisnis, lagu anak tidak atau kurang memiliki daya jual dan kurang menguntungkan. Kedua, Tidak adanya regenerasi pencipta lagu baru bagi anak-anak. Ketiga, tekanan dari dunia hiburan yang menggelontorkan musik musik instan dengan lirik lirik yang kurang mendidik sudah tertanam di pikiran anak anak kita.

Miris sekali, tetapi ini adalah realitas yang harus kita hadapi bersama. Mari kita kembalikan anak anak dan dunia anak kepada fitrah mereka sebagai anak yang masih harus belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar. Selamatkan masa depan anak dengan memberikan lirik lagu anak yang mendidik dan sarat norma dan spiritual.

Editor: RI