Jakarta,PINews.com - PT Medco E&P Indonesia bersama dengan pemerintah Kabupaten Lahat sukses mengembangkan pengolahan tanah serta pembuatan pupuk organik secara mandiri berbahan dasar kotoran hewan, limbah rumah tangga dan tanaman yang membatnu para petani mendapatkan hasil maksimal panen raya padi organic pada Maret silam.
Selain itu, Medco E&P juga melakukan pendampingan petani dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman selama satu musim tanam.
“Tujuan bisnis kami adalah menyediakan sumber daya energi bagi masyarakat secara berkelanjutan. Kami yakin, tujuan tersebut dapat dicapai dengan menciptakan sinergi antara keberlanjutan usaha dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat, kelestarian lingkungan serta kearifan lokal di wilayah sekitar operasi. Keberhasilan program pertanian organik ini dapat dicapai berkat dukungan petani, masyarakat, aparat pemerintahan, termasuk pemerintah daerah yang bersemangat melakukan pembangunan pertanian berkelanjutan,” ujar Hartono Nugroho, Direktur Produksi Medco E&P, dalam rilis yahg diterima PINews.com (27/3).
Sementara itu, Bupati Lahat Saifudin Aswari Riva’I mengapresiasi pengembangan penanaman padi organic, karena menurutnya padi jenis ini banyak keuntungannya.
“Peningkatan produksi padi di Kabupaten Lahat sudah dimulai oleh kelompok tani di Desa Marga Mulya dengan metode pertanian organik sejak tiga musim lalu. Saya sudah canangkan penanaman metode ini sejak tahun 2013 dan saya sangat yakin bahwa selain telah berhasil meningkatkan produksi menjadi lebih dari dua kali lipat, namun juga sangat ramah terhadap lingkungan, tidak merusak alam, menghemat penggunaan air dan biaya produksi. Beras yang dihasilkan juga sangat enak dan sehat. Pada panen kali ini, sengaja saya undang kelompok tani di seluruh Kabupaten Lahat, sebagai pembuktian bahwa metode pertanian organik adalah solusi yang tepat untuk meningkatkan produksi padi di Kabupaten Lahat,” ujar Bupati tentang keselarasan program dengan misi ketahanan pangan nasional.
Kegiatan di Kabupaten Lahat merupakan perluasan dari program pengembangan masyarakat yang telah dilakukan sejak tahun 2008 di wilayah operasional Perusahaan di 4 provinsi yakni Aceh, Riau, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Utara. Metode ini telah diterapkan di 250 hektar lahan dengan keterlibatan 400 petani dan berhasil menaikkan panen padi organik dari rata-rata 3 ton per hektar dengan cara konvensional menjadi hampir 8 ton per hektar dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup dan pelestariannya.
Dilihat dari sisi lingkungan, program pertanian organik dapat memulihkan ekosistem dan mengurangi emisi karbondioksida sehingga dapat pula menurunkan efek pemanasan global. Selain itu, metode ini juga membangkitkan semangat gotong royong dan budaya swadaya dari mulai proses tanam, penggunaan Mikro-Organisme Lokal (MOL), pengendali hama nabati sampai siap panen. Keuntungan lainnya adalah mengurangi subsidi pupuk kimia yang dalam APBN 2015 sebesar Rp. 35,7 triliun.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
Ibu kota Negara sudah berpindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Utara, tepatnya di Penajam P