Pertamina Berikan Pemahaman Industri Migas Ke Mahasiswa UGM
Credit by: Ilustrasi

Yogyakarta, PINews.com  – PT Pertamina (Persero) kembali menggelar ajang Pertamina Goes to Campus di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, sebagai kegiatan rutin yang bertujuan megedukasi, serta memberikan wawasan yang komprehensif tentang pengelolaan energi di Indonesia kepada kalangan mahasiswa (16/4).

Bertempat di Graha Sabha Pramana UGM, Pertamina Goes to Campus (PGTC) dihadiri Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, serta para tokoh inspirasi Indonesia, antara lain Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X, Rektor UGM Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, tokoh pers nasional H.M. Idham Samawi.

Dengan tema “Kemandirian Energi untuk Negeri”, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto sebagai pembicara kunci dalam PGTC, menyampaikan peran Pertamina dalam mewujudkan kemandirian energi di Indonesia. Pertamina sebagai badan usaha milik Negara yang menyediakan energi untuk kebutuhan masyarakat, melalui rangkaian proses dari eksplorasi, pengolahan, hingga distribusi. Pertamina juga terus mendukung konversi gas baik itu untuk pembangkit listrik, rumah tangga serta transpotasi. Dwi juga menyampaikan paparan tentang paradoks pengelolaan energi di Indonesia, yakni kaya minyak tetapi impor, impor minyak tinggi namun boros energi, serta kaya sumber daya energi terbarukan namun tidak dikelola secara maksimal. Dengan kondisi tersebut tantangannya adalah mengurangi ketergantungan energi fosil dan mengembangkan energi baru dan terbarukan.

Sementara itu sejumlah pembicara hadir menyemarakkan talkshow, yang dipandu budayawan Butet Kertaredjasa, yakni pakar ekonomi UGM Dr Revrisond Baswir, Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS) Dr. Marwan Batubara. Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro.

Wianda Pusponegoro mengatakan, kegiatan PGTC merupakan salah satu bentuk nyata kepedulian Pertamina bagi dunia pendidikan, dimana ajang ini diharapkan dapat menjadi wadah bertukar pikiran dan wawasan tentang energi antara pakar dengan mahasiswa, sekaligus meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mahasiswa tentang Pertamina serta seluk beluk energi pada umumnya. Pertamina sebagai perusahaan energi juga telah mengelola energi non fosil geothermal yang kini telah memiliki 15 wilayah kerja di seluruh Indonesia, yang mendukung sebagai energi pembangkit listrik.

“Untuk mencapai kemandirian energi negeri, Pertamina tidak bisa berjalan sendiri. Perlu dukungan dari berbagai pihak, baik itu kaum muda intelektual, dosen, akademisi, serta pakar melalui sumbangan ide, pikiran dan kreasi agar kemandirian energi yang dibangun bisa dirasakan generasi mendatang,”jelasnya. Wianda menambahkan, melalui acara ini, generasi muda sudah menyadari pentingnya kemandirian energi sehingga termotivasi untuk terlibat secara aktif mengawal pengelolaan sumber-sumber energi tanah air di tangan bangsa sendiri, demi kemajuan negeri.

Editor: RI