Serikat Pekerja : Kenapa Pertamina Dikerdilkan Di Dalam Negeri Sendiri?
Credit by: Ilustrasi

Jakarta, PINews.com - Pemberian hak 30% pengelolaan Blok Mahakam kepada Total dan Inpex terus mendapatkan penolakan dari berbagi pihak. Kini giliran serikat pekerja Pertamina menyatakan kekecewaannya kepada keputusan Kementerian ESDM yang hanya memberikan jatah 70% Blok Mahakam kepada Pertamina dan sisanya kembali diberikan kepada asing.

Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Eko Wahyu Laksono bertanya-tanya apa sebenarnya yang menghalangi Pertamina untuk menjadi National Oil Company (NOC) yang dipercaya.

“Kenyataan ini tentu tidak bisa diterima, karena jelas-jelas pemerintah sudah berjanji untuk menyerahkan pengelolaan blok Mahakam kepada Pertamina. pertanyaan besar pun timbul, kenapa Pemerintah tidak menepati janjinya? Kenapa Pertamina dikerdilkan di dalam negeri sendiri? Kenapa Pertamina seakan-akan terus dihalangi untuk menjadi besar?” kata Eko dalam siaran pers yang diterima PINews.com.

Lebih lanjut Eko juga menerangkan sikap FSPPB terkait kondisi ini “Meminta Presiden Joko Widodo segera mengoreksi Keputusan sharedown Pengelolaan Blok Mahakam yang menjadikan Pengelolaan Blok Mahakam tidak 100% kepada PERTAMINA Sesuai Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2004” terangnya.

Selain itu juga ia menghimbau konstituen FSPPB untuk siaga dan waspada menyikapi Perkembangan terhadap keputusan Pemerintah dengan tetap menjaga kelancaran distribusi energi nasional sambil bersiap untuk melakukan perenungan Kreatif sebagai bentuk upaya agar Blok Mahakam kembali ke Indonesia 100% sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Jika ditelisik memang terlihat aneh apayang diputuskan pemerintah. Jika pemerintah berasalan Pertamina dinilai belum siap menelola blok Mahakam, kenyatannnya Pertamina justru terbukti mampu meningkatkan produksi di beberapa lapangan yang dulu juga dikelola oleh asing.

Pertamina telah teruji mampu mengelola blok migas di tanah air seperti WK Existing Pertamina,   WMO (West Madura Offshore)  ex Kodeko dan ONWJ (Offshore North West Java) ex BP. Bahkan di WK ex Kodeko dan BP, produksi meningkat setelah dikelola oleh Pertamina.

"Tidak ketinggalan Lapangan X-ray bekas BP dan sebelumnya Harco juga mengalami peningkatan produksi setelah dikelola Pertamina" tambah Eko. Selain itu, Pertamina juga terbukti mampu mengelola dan meningkatkan produksi di Blok existing, seperti yang dilakukan oleh anak perusahaan Pertamina, Pertamina EP.

Editor: RI