Jakarta, PINews.com - Google, Facebook dan aplikasi massenger WhatsApp dituding telah melakukan pelanggaran privasi dan selama ini telah memata-matai penggunanya. Hal tersebut disampaikan Vincent Steckler, CEO Avast.
Kegiatan ketiga perusahaan yang disebutkan diatas dalam memata-matai penggunanya adalah untuk kepentingan industri iklan. Mereka berupaya untuk megetahui informasi mengenai minat mereka, kesukaan, hobi, hingga makanan kesukaan pengguna. Semua itu dilakukan untuk melayani iklan yang ditargetkan.
"Google tidak lebih sebagai perusahaan periklanan. Pendapatan Google pada dasarnya adalah dari AdWords. Namun tindakan memata-matai pengguna, menggali informasi apa pun yang menjadi minat pengguna dan hingga mencari data tentang pengguna, dirasa sudah keterlaluan. Facebook, Google dan WhatsApp hanya mementingkan iklan mereka dan konsep iklan apa yang akan menguntungan bisnis mereka yang didasarkan dari data dan informasi dari pengguna. Memang sepertinya tidak ada yang salah dengan itu, dan pihak pengguna pun mengetahui apa yang terjadi, tapi apakah Anda pernah berfikir bahwa informasi yang Anda bagikan ke Facebook, WhatsApp dan Google adalah bersifat privasi milik Anda? Apakah Anda selama ini juga pernah bertanya tentang hal yang sama ke semua teman-teman dan kolega Anda dan meminta mereka untuk berbagi informasi pribadi mereka dengan Facebook," ujar Vincent Steckler.
Vincent kemudian mentuurkan seperti apa sistem ketiga perusahaan bekerja dalam menggali informasi yang bersifat pribadi para panggunanya. " WhatsApp adalah pengumpul data untuk gAnda di WhatsApp. Untuk menggunakan WhatsApp, Anda harus berbagi basis seluruh data kontak milik Anda. Yang berarti Anda memberikan semua teman-teman dan kolega Anda rincian kontak tersebut ke Facebook. Apakah Anda memiliki hak untuk melakukan itu? " papar Vincent.
Sementara itu, Google memilih bertahan dalam menghadapi tudingan tersebut. google pun dinilai tidak membantah tudingan tersebut. Pasalnya juru bicara Google mengatakan, "Pada Halaman Kebijakan Privasi (Privacy Policy) Google mengatakan, "Bila Anda menggunakan layanan kami, Anda mempercayai kami dengan informasi Anda. Data yang memungkinkan kami untuk menyediakan layanan kami seperti Search, Gmail, dan Maps. Data tersebut juga membantu kami dalam menampilkan iklan yang relevan dengan peminatan Anda, sehingga kami bisa membuat berbagai layanan secara lebih lengkap dan gratis untuk semua orang."
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
INDRAMAYU - Indramayu memiliki peluang atau kesempatan kerja yang cukup besar, namun tidak diimbangi