Jakarta,PINews.com - Jika anda hidup menyendiri atau jomblo dalam kurun waktu yang lama, sepertinya anda harus berubah pikiran dan mulai mencari pasangan hidup. Karena baru-baru ini ada penelitian yang membuktikan bahwa hidup kesepian bisa memicu sel-sel di tubuh berubah, sehingga meningkatkan risiko seseorang mengalami sakit atau bahkan hidup tak selama orang yang hidup bersama anggota keluarga atau kerabatnya.
Dalam jurnal the Proceedings of the National Academy of Sciences yang dilakukan para peneliti dari Universitas Chicago dan Universitas California meneliti 141 orang lansia. Mereka menemukan, kesendirian memicu respon perlawanan dalam tubuh, sehingga mempengaruhi produksi sel-sel darah putih dan akhirnya merusak sistem kekebalan tubuh.
Peneliti mengatakan, pada dasarnya, orang-orang yang kesepian memiliki sistem imun yang lebih lemah dan berisiko mengalami peradangan lebih tinggi dibandingkan mereka yang tak kesepian.
"Berbeda dengan apa yang orang pikirkan, sendirian bukan merupakan hal normal seiring bertambahnya usia. Bukan hanya membuat hidup sengsara, kondisi ini bisa berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental," kata direktur sebuah yayasan amal di Inggris, Caroline Abrahams.
Menurut dia, penelitian memperlihatkan, lebih dari jutaan lansia mengaku tak berbincang-bincang dengan teman-teman, tetangga atau anggota keluarganya selama lebih dari sebulan.
"Jika kita tidak bertindak, kita akan melihat lebih banyak lagi jumlah lansia yang kesepian. Ada hal yang bisa kita lakukan di sini, sekalipun jika harus memeriksa kondisi tetangga yang lebih tua, kerabat, dan teman-teman sepanjang tahun," pungkas Abrahams.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
INDRAMAYU - Indramayu memiliki peluang atau kesempatan kerja yang cukup besar, namun tidak diimbangi