Jakarta,PINews.com - Dari pengeboran eksplorasi sepanjang 2015, PT Pertamina EP berhasil menemukan cadangan sebesar 140 juta barel minyak ekuivalen (MMBOE) dari 10 pengeboran sumur eksplorasi—satu sumur masih on going. Penemuan cadangan itu melebihi target yang ditetapkan, sekitar 140 % dari target 97 juta MMBOE.
“Kami sekuat tenaga terus berupaya menemukan cadangan baru untuk ketahanan energi dan mendukung pemenuhan target produksi minyak nasional, “ ujar Rony Gunawan, President Direktur PT Pertamina EP, saat bertemu media, di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir Direktur Produksi Pribadi Mahaguna Bangsa, Direktur Pengembangan Bisnis Herutama Trikanto, dan Direktur Eksplorasi Nanang Abdul Manaf.
Meski industri migas masih lesu, untuk 2016, Pertamina EP menargetkan penambahan cadangan di atas 200 MMBOE dengan menambah pengeboran menjadi 12 sumur. Lapangan yang dipilih yang masih memiliki prospek besar, seperti Jawa Barat dan Sumatera Selatan.
Selain sukses di eksplorasi. Pertamina EP juga berhasil melakukan kegiatan pengeboran sumur eksploitasi melebihi target yang sudah ditetapkan. Dari 37 target sumur eksploitasi, terealisasi 40 sumur tanpa menambah anggaran yang sudah ditetapkan.
Rony mengatakan meski kondisi industri migas global masih belum mengalami perbaikan terutama harga minyak yang masih terus berada di bawah US$40 per barel, Pertamina EP tetap berkomit men untuk terus meningkatkan kegiatan produksi. “Komitmen kami adalah tidak boleh mengurangi produksi,” tegas Rony.
Berbagai upaya yang dilakukan untuk terus mempertahankan produksi sesuai dengan target yang sudah ditetapkan, diantaranya melalui kegiatan reaktivas isumur, reparasi dan berbagai kegiatan lain yang tidak membutuhkan biaya dan investasi yang lebih besar. Sementara kegiatan-kegiatan yang membutuhkan investasi besar, sementara ditahan dulu, menunggu situasi global dan harga minyak membaik.
Kesuksesan kegiatan pengeboran yang dilakukan Pertamina EP di 2015, lanjut Rony, terletak pada berbagai inovasi yang dilakukan oleh karyawan Pertamina EP di hampir semua lapangan. Di hampir semua lapangan, terbentuk Gugus Kendali Mutu (GKM) yang bertugas melakukan berbagai kegiatan inovasi.
Di beberapa lapangan yang selama ini tidak ekonomis jika dilakukan kegiatan pengeboran dengan menggunakan teknologi drilling, dilakukan inovasi melalui mesin pompa, sehingga bisa menghasilkan minyak, meski jumlahnya tidak besar. “Ini menunjukan bahwa dengan inovasi, kita bisa menghasilkan minyak yang selama ini hanya berada di perut bumi,” jelasnya.
Lebih jauh ia mengatakan, untuk terus mempertahankan produksi sesuai target, Pertamina EP sudah mempersiapkan strategi yang harus dilakukan pada 2016. Salah satunya dengan melakukan pengeboran lebih awal. Tepat malam pergantian tahun baru, PT Pertamina EP melakukan kegiatan pengeboran sumur eksplorasi di Bambu Besar Karawang dan sumur produksi di Talangjimar , Prabumulih, Di kedua lokasi tersebut, jajaran direksi hadir menyaksikan penajakan.
Untuk 2016, Pertamina EP dibebani target oleh PT Pertamina (Persero) sebagai induk usaha besar 103.000 BOPD dan target produksi gas sebesar 1.064 MMSCFD. Target ini di atas pencapaian tahun 2015 yang berada di level 100,555 untuk minyak dan gas terealisasi sebesar 1,015 MMSCFD
Rony Gunawan mengatakan produksi minyak dan gas Pertamina EP pada 2015 memang belum mencapai target yang ditetapkan dalam RKAP. Faktor harga minyak dunia yang masih melemah menjadi alasan utama, ditambah lagi, kondisi sumur minyak Pertamina yang mayoritas sudah berusia tua serta kondisi geografis Indonesia, dimana lapangan Pertamina EP tidak berada di satu lokasi, tetapi tersebar di 50 kabupaten dan 14 provinsi di Indonesia.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
INDRAMAYU - Indramayu memiliki peluang atau kesempatan kerja yang cukup besar, namun tidak diimbangi