
Palembang, PINews.com – Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memperoleh dana senilai US$500 juta dari Badan Restorasi Gambut (BRG) guna membudidayakan lahan gambut yang potensinya sangat besar.
Kepala Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia Nazir Foead mengatakan dana tersebut berasal dari dana hibah dan dana investasi yang diperuntukkan untuk membantu petani di dalam meningkatkan produktivitas lahan.
“Hal itu untuk menggiurkan dunia usaha karena ada kredit keuntungan yang akan diperoleh oleh petani,”ungkapnya di Palembang, Senin.
Menurutnya pengalaman-pengalaman budidaya lahan, termasuk lahan gambut yang memang boleh dibudidaya. BRG fokus kepada 7 provinsi di Indonesia, termasuk Sumsel.
Foead menjelaskan dana hibah yang diperoleh dari beberapa perusahaan besar di dunia, diantaranya dari Norwegia, Pemerintah Belanda, ada perusahaan Unilever dan lain sebagainya.Sementara dana investasi dari Belanda, Swiss dan lain sebagainya.
"Tahun ini sudah bisa dimulai dan memang yang sekarang dipersiapkan mereka (pemberi dana hibah dan investasi serta perbankan) harus membentuk lembaga keuangannya. Setelah lembaga keuangan terbentuk, tentu para calon debitor bisa mengajukan," ungkapnya.
Dia menjelaskan di Indonesia, dari 2,5 juta hektar lahan gambut yang harus direstorasi, ada untuk budidaya, tergantung kondisi gambutnya.
Menariknya, jelas Foead dana hibah dan investasi harus digabung jadi satu amplop. “Keuntungannya karena ini digabungkan, bunga investasinya atau bunga kreditnya turun, yang tadinya bunganya 6 %, bisa turun 4 %, karena ada dana hibah otomatis resiko investnya turun nah ini yang kita perjuangkan,”paparnya.
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menambahkan, jika dilihat dari tujuannya program ini untuk petani di Sumsel dalam membudidayakan lahan gambut.
Mengingat pada 2015 terjadi kebakaran hutan dan lahan, Sumsel 2016 surplus beras 2,5 juta ton. Apalagi kalau ada dana hibah sekaligus investasi diberikan ke Sumsel bisa saja 4 juta ton surplus beras.
“Kalau dana itu diserahkan di Sumsel akan ada dua tujuan yang diperoleh antara lain, mencegah kebakaran lahan yang terlantar, bukan tidak mungkin lahan jadi produktif, dan beras meningkat, bisa saja 2017 surplus beras melonjak hingga 4 juta ton,” terangnya.
Lanjut Alex, tak hanya itu saja kalau restorasi lahan gambut itu terjadi di Sumsel tentu saja salah satu bentuk mampu mewujudkan pecegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumsel. Pemerintah Provinsi Sumsel terus berupaya mencegah Karhutla, mengingat di pada 2017 kemarau lebih panas dan lebih panjang, tentunya Pemprov Sumsel akan terus menggiatkan pencegahan Karhutla sesiaga mungkin.
“Dana yang terkumpul saat ini 125 juta Dollar, dan dikombinasikan bersama dana investasi totalnya menjadi setengah miliar dollar,”ulasnya.
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman, Pangan dan Holtikiltura Provinsi Sumsel, Erwin Noor Wibowo memaparkan, kalau dana hibah sekaligus dana investasi itu di Sumsel, akan dikombinasikan antara produksi dan pengelolaan aset. Sekitar 400.000 hektare lahan di daerah pasang surut itu harus dioptimalkan, sebab selama ini potensi lahan terbakar itu ada pada titik lahan suboptimal.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

INDRAMAYU ,PINews.com - Penyandang disabilitas di Indramayu ternyata jumlahnya ribuan. Pada 2022, me