PKS Izinkan Kader Ikut Aksi 11 Februari
Credit by: pks

Semarang, IPNews.com -  Partai Keadilan Sejahtera memberikan izin kepada para kadernya untuk mengikuti aksi yang akan digelar beberapa organisasi massa di DKI Jakarta pada Sabtu (11/2). "Sikap PKS sama seperti saat kami menghadapi aksi 4-11, kami secara institusi sama sekali tidak (melarang) dan seandainya kader PKS ikut, tidak masalah. Sebagai warga masyarakat yang punya aspirasi, saya kira silakan saja," kata Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman di Semarang, Jumat.

Kendati demikian, PKS menginstruksikan kader-kader yang ikut aksi 11 Februari 2017, untuk menjaga suasana agar tetap kondusif. "Tentu saja kami berikan catatan karena ini suhunya suhu pilkada, siapapun yang mau turun tolong dijaga suasana kondusif sebab kalau kemudian ada kelengahan-kelengahan bisa menimbulkan hal yang tidak baik," ujarnya.

Ia menilai bahwa aksi 11 Februari merupakan salah satu dinamika yang ada di masyarakat menghadapi situasi politik yang seperti saat ini. "Sebagai ekspresi dan aspirasi (dalam berdemokrasi), silakan saja tapi semua harus menjaga aturan main yang ada," katanya, seperti diberitakan Antara.

Sejumlah organisasi massa berencana menggelar aksi di sejumlah titik di DKI Jakarta menjelang masa tenang pilkada setempat. Pihak kepolisian tidak mengeluarkan izin karena pertimbangan potensi gangguan kamtibmas menjelang Pilkada DKI Jakarta yang akan digelar secara serentak pada 15 Februari 2017.

Di tempat terpisah, pemerintah menghargai keputusan bahwa dalam aksi 11 Februari 2017 (112) di Jakarta tidak akan ada long march, kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. "Karena long march itu memang rawan, bisa disusupi banyak kepentingan. Jadi itu (long march. red.) ditiadakan," katanya di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat, seusai menyampaikan orasi budaya dan agama yang dilanjutkan dengan peresmian Perpustakaan IAIN Purwokerto-Pusat Dokumentasi Pemikiran Kebudayaan Nusantara.

Selain itu, dia mengaku mendengar bahwa peserta aksi 112 akan berkumpul di Masjid Istiqlal untuk melakukan zikir, pembacaan doa, dan tidak melakukan orasi-orasi yang bisa menimbulkan keresahan di antara jamaah yang berbeda-beda paham keagamaannya maupun aspirasi politiknya. "Mudah-mudahan besok itu (aksi 112) berjalan dengan baik sebagaimana yang dijanjikan bahwa mereka hanya akan melakukan doa-doa bersama, zikir bersama," katanya.

Disinggung mengenai imbauan kepada peserta aksi, Lukman mengatakan hal itu sudah disampaikan oleh sejumlah tokoh. "Saya pikir sudah jelas ya, imbauan dari K.H. Maruf Amin selaku Ketua Umum MUI dan Rais Aam PBNU, lalu Pak Haedar Nashir selaku Ketua Umum Muhammadiyah. Itu jelas mengatakan tidak perlu mengerahkan massa ke Jakarta untuk hal seperti itu, cukup berdoa di tempat masing-masing," katanya.

Sebelumnya, aksi berupa doa bersama dan berjalan kaki sepanjang Jalan MH Thamrin, Jakarta, akan digelar pada 11 Februari namun akhir diputuskan hanya untuk diisi doa bersama di Masjid Istiqlal.

Aksi tersebut digelar bertepatan dengan hari terakhir kampanye sebelum pelaksanaan pemungutan suara pada 15 Februari. 

Editor: HAR