Hujan Hanya Sehari, Warga Bekasi Alami Banjir Terparah
Credit by: Istimewa

Bekasi, PINews.com - Hujan mengguyur Jakarta dan wilayah disekitarnya termasuk Bekasi sejak Jumat (22/2) dini hari menyebabkan ketinggian air meningkat hampir diseluruh aliran sungai.

Akibatnya beberapa wilayah kembali banjir salah satunya di wilayah pemukiman bantaran Kali Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, yang mengalami musibah banjir. Bahkan yang terparah sepanjang 2014.

"Banjir kali ini terparah karena air hampir mencapai 2 meter atau hampir seatap rumah dan mirip dengan banjir yang terjadi pada Januari 2013 lalu," kata Maryono warga Perumahan Pondokgede Permai, Kecamatan Jatiasih seperti dilansir dari kantor berita Antara.

Menurutnya, air Kali Bekasi masuk dengan deras ke pemukiman penduduk melalui tanggul jebol yang berada di RW 08. Tanggul tersebut, kata dia, sebelumnya sempat diperbaiki, namun hasilnya tidak maksimal.

"Tanggulnya baru diperbaiki awal Januari 2013 lalu, tapi sekarang udah jebol lagi," ujarnya.

Hal yang sama dialami warga Perumahan Pondok Mitra Lestari Blok C1 Nomor 12, Jatiasih, Tien Rustini. "Luapan Kali Bekasi terjadi pukul 16.00 WIB. Satu jam kemudian air semakin tinggi dan mulai masuk ke rumah saya pukul 20.30 WIB," katanya.

Menurut dia, banjir dari luapan Kali Bekasi sudah menerjang kawasan setempat sebanyak tiga kali berturut-turut sejak Januari dan awal Februari 2014.
"Namun yang terparah baru banjir kali ini. Di rumah saya mencapai 20 centimeter padahal rumah sudah saya tinggikan," katanya.

Tien menambahkan, banjir kali ini cukup mengejutkan warga karena terjadi di luar perkiraan,  terlebih relawan yang pada januari lalu sudah tidak lagi bertugas sejak status darurat banjir dicabut.

"Yang saya tahu, pemerintah sudah mencabut status darurat banjir dan membubarkan relawan banjir, jadi saya pikir aman. Ternyata, justru banjir terparah," katanya.

masyarakat berharap Pemkot Bekasi segera menangani tanggul yang jebol karena jika terjadi hujan lagi dikhawatirkan air akan kembali menggenangi pemukiman warga.

Editor: Rio Indrawan