Rumah Sakit BUMN, Pertamedika Butuh Tambahan Dana Rp2 Triliun
Credit by: rio indrawan

Jakarta, PINews.com - Pertamedika Indonesia Health Corporation (IHC) anak usaha Pertamina didapuk menjadi Koordinator atau Operator Rumah Sakit Rumah Sakit Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen tingkatkan pelayanan dengan melakukan sinergi antar BUMN.

 Dany Amrul, Dirut Pertamedika IHC menyatakan untuk bisa  melakukan pengembangan pelayanan saat ini dibutuhkan tambahan dana sekitar Rp2 triliun.

"Dalam project financing untuk pengembangan rumah sakit BUMN, kita perlu Rp 1,5 triliun sampai Rp2 triliun. Untuk membangun rumah sakit baru dan memperbaiki rumah sakit atau modernisasi rumah sakit yang ada. Tapi dalam membangun rumah sakit yang baru, kita pastikan akan optimalkan aset-aset  BUMN yang kita miliki. Inilah gunanya sinergi," kata Dany seusai penandatanganan perjanjian antara Pertamedika dengan sejumlah BUMN di Kantor Kementerian BUMN (20/6).

 Menurut Dany saat ini tengah dilakukan pemetaan diseluruh wilayah Indonesia untuk dilakukan upgrading standarisasi rumah sakit. Nantimya setiap rumah sakit yang ada didaerah akan merujuk standarisasi Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).

 "Kita akan bangun international centre of excellent di RSPP. Sehingga betul-betul semua rumah sakit merujuk ke  RSPP. Sedasngkan rumah sakit yang di daerah kita modernisasikan. Itu kita buat value creation model untuk  memodernisasi rumah sakit di daerah. Pelayanan efisien dan fasilitas modern," ungkap Dia.

Rini Soemarno, Menteri BUMN menyatakan dalam integrasi Holding BUMN dinsektor kesehatan ini sangat penting untuk dapat diseragamkan layanannya. Menurut Dia selama ini integrasi yang diharwpkan antar BUMN di bidang kesehatan belum optimal untuk itu dengan adanya MoU kerja sama integrasi yang diharapkan bisa diimplementasikan.

"Kalau saya bicara dimana-mana saya selalu mengatakan BUMN atau anaknya itu badan usaha  milik negara, milik bangsa. Karena itu jadi kita bertanggung jawab terhadap bangsa Indonesia," kata Rini seusai menyaksikan  Penandatanganan tersebut meliputi kerja sama  alih kelola beberapa klinik dari BUMN yang digabung dalam IHC Group.

Sebanyak 4 klinik milik PT Garuda Indonesia bergabung dalam holding ditambah 24 klinik milik PT Telkom Medika di Jakarta dan Bandung.

 Kerja sama juga dilakukan dengan  Bank BTN di bidang pendanaan, khususnya  kredit biaya pembangunan rumah sakit baru di Medan, Solo, serta dukungan untuk  aksi korporasi dalam mendukung rencana akuisisi RS BUMN,  serta dana operasional.

Sementara itu guna mendapatkan fasilitas obat yang lebih  murah, Pertamedika IHC  juga menggandeng Kimia Farma serta perusahaan farmasi lainnya, sehingga dapat memberikan dukungan layanan rumah sakit terbaik dan termurah di BUMN.

Pertamedika IHC juga bekerjasama dengan  Wijaya Karya sebagai investor dan developer perencanaan dan pembangunan RS IHC Group. Dan untuk meningkatkan penggunaan jaringan infrastruktur sistem informasi di lingkungan RS BUMN anggota IHC, juga dijalin kerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dalam upaya mendukung digitalisasi dan pengguanan ICT.

Dalam upaya meningkatkan mutu rumah sakit khususnya untuk penyediaan Dokter Spesialis, Pertamedika IHC juga melakukan kerja sama dengan Kepala Pengembangan dan Pemberdayaan SDM (PPSDM) Depkes untuk penyebaran Dokter Spesialis ke RS BUMN di daerah. Di bidang asuransi kesehatan, Pertamedika IHC juga menggandeng PT InHealth dan PT Ad Medika.

Satu lagi kerja sama yang dilakukan Pertamedika IHC yakni kerja sama dalam memberikan layanan bagi seluruh kegiatan yang dilaksanakan KONI selama Asian Games 2018 berlangsug dari Jakarta dan Palembang. Pertamedika IHC sebagai provider rumah sakit dengan biaya pemerintah.

Editor: HAR