Hubungan Makin Erat, Perdagangan Indonesia-Vietnam Ditargetkan Capai US$10 Miliar
Credit by: setkab.go.id

Jakarta, PINews.com -  Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia dan Vietnam memiliki hubungan yang sangat erat dan telah berlangsung lebih dari 60 tahun. Ini tercermin dari kesepakatan kemitraan strategis pada tahun 2013. Bahkan, di tengah kesulitan ekonomi dunia, menurut Presiden, angka perdagangan Indonesia – Vietnam dalam 3 tahun terakhir terus menunjukkan peningkatan.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi saat  menerima kunjungan Sekjen Partai Republik Sosialis Vietnam Nguyen Phu Trong, di Istana Merdeka Jakarta. Dengan kondisi saat ini, Presiden Jokowi meyakini, kunjungan Sekjen Partai Republik Sosialis Vietnam itu, akan memberikan semangat baru bagi upaya peningkatan kerja sama kedua negara, Vietnam dan Indonesia.

“Indonesia mendukung keketuaan dan kesuksesan Vietnam di APEC pada tahun 2017 untuk lebih mendorong pembangunan inklusif dan kesejahteraan di kawasan,” ujar Presiden Jokowi.

Sebanyak 6 (enam) kesepakatan kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara delegasi Vietnam dan Indonesia ditandatangani dalam kunjungan Sekjen Partai Republik Sosialis Vietnam Nguyen Phu Trong. Keenam MoU yang ditandatangani itu menyangkut bidang pendidikan, pertanian dan pembangunan desa tertinggal, energi batubara, pemanfaatan gas pada wilayah lintas batas landas kontinen, kerja sama di bidang hukum, serta Surat Pernyataan Kehendak untuk meningkatkan kerja sama antara Badan Keamanan Laut Republik Indonesia dan Penjaga Pantai Vietnam.

Presiden Jokowi menambahkan di bidang maritim dan perikanan, Indonesia dan Vietnam sepakat untuk mempercepat proses perundingan delimitasi batas Zona Ekonomi Eksklusif Republik Indonesia dan Vietnam. Sementara di bidang perikanan kedua negara sepakat untuk menindaklanjuti usulan Indonesia bagi dicapainya Sustainable Fisheries, dan bekerja sama mengatasi Illegal Unreported and Unregulated Fishing (IUU Fishing).

Mengenai kerja sama di bidang perdagangan dan investasi, di bidang perdagangan, menurut Presiden Jokowi, dalam 3 tahun terakhir nilai perdagangan kedua negara terus meningkat. “Kita telah membahas berbagai langkah dan inisiatif baru agar target perdagangan sebesar  US$10 miliar dapat dicapai,” ujarnya.

Presiden Jokowi juga menjelaskan, sebagai negara kunci dan produsen utama lada dan karet di dunia, delegasi pemerintah juga bersepakat untuk mengambil langkah konkrit dalam pengelolaan, dalam menjaga stabilitas harga, dan meningkatkan kualitas kedua komoditas tersebut. Sementara di bidang investasi, Pemerintah RI mengharapkan investor Indonesia di Vietnam dapat terus mendapatkan perlindungan dan fasilitasi.

Editor: HAR