Pertamina EP Inisiasi Kelompok Warga Peduli AIDS di Subang
Credit by: dudi rahman

Subang, PINews.com - PT Pertamina EP melalui anak usahanya Pertamina EP Asset 3 Field Subang, Jawa Barat menginisiasi pembentukan Warga Peduli AIDS (Wapa) dan Pasukan Anti Penularan HIV/AIDS (Pantura) di Desa Sukareja, Kecamatan Sukasari, Subang. Peluncuran program Wapa Pantura Subang diresmikan oleh Asisten Sekwilda II Pemerintah Kabupaten Subang Komir Bastaman di Kantor Desa Sukareja.

“Wapa Pantura merupakan salah satu program CSR Pertamina EP Aset 3 Subang Field. Kami ingin turut serta memberdayakan masyarakat terkait penanggulangan HIV/AIDS, apalagi Subang Field memiliki wilayah kerja operasi di Subang dan Karawang,” ujar General Manager Pertamina EP Asset 3 Wisnu Hindadari.

Wisnu mengatakan program Wapa Pantura dibagi menjadi empat kegiatan besar, yaitu pembentukan Wapa di Sukareja, pembentukan kilinik HIV/AIDS di Puskesmas Patok Beusi, dan pendampingan kesehatan bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang kurang mampu serta pemberdayaan kewiraanusahaan bagi ODHA dan Wapa. Dia juga berharap Wapa Pantura mampu mengurangi risiko penularan HIV/AIDS serta menjadi pusat informasi kepada masyarakat luas terkait dampak dan cara penularan HIV/AIDS.

“Kami juga akan membantu memberikan keterampilan dan pelatihan wirausaha bagi para Wapa maupun ODHA khususnya PSK dan waria sehingga bisa berhenti dari pekerjaan mereka sebelumnya serta memberikan pendapatna tambahan bagi  ODHA dan Wapa melalui kegiatan kewirausahaan,” katanya.

Komir Bastaman mengapresiasi pembentukan Wapa Pantura oleh Pertamina EP Asset 3 Subang Field di wilayahnya. Apalagi Kabupaten Subang merupakan wilayah yang memiliki kasus HIV/AIDS terbanyak kelima di Jawa Barat.  Menurut data Dinas Kesehtan Subang, terdapat 1.564 positif HIV, namun baru 480-an yang mau diobati.

“Saya berharap sukarelawan Wapa Pantura bisa ikut mengajak seluruh warga memeriksakan daerahnya ke puskesmas atau rumah sakit mengingat banyak orang yang masih enggan memeriksa darahnya untuk tes HIV/AIDS,” ujarnya.

Menurut Komir, dengan memeriskakan darah bisa mendeketsi secara akurat serjauh mana penyebaran HIV/ADIS di wilayahnya. Hal ini sekaligus bisa mencegah dan menekan risiko penularan HIV/AIDS. “Penyakit ini belum ada obatnya sehingga lebih baik mecegah daripada mengobati,” kata Komir yang juga Ketua PMI Kabupaten Subang.

Hasan Sodikin, Wakil Ketua Wapa Pantura Subang, mengatakan pembentukan Wapa Pantura untuk menekan penyebaran penyakit ini terutama di Kecamatan Sukasari dan sekitarnya sekaligus membebaskan wilayah tersebut dari virus mematikan itu.

Menurut dia, pembentukan Wapa Pantura berawal dari keprihatinan banyaknya ODHA di Kabupten Subang. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Subang, penderita HIV di wilayah ini  hingga saat ini ada 1.564 kasus. “Karena itu kami  merasa perlu ambil bagian dalam permasalahan ini sehingga pembentukan Wapa Pantura bisa ikut meneekan risiko penuaran HIV/AIDS di desa ini dan Subang pada umumnya,” katanya.

Pada peluncuran Wapa Pantura Desa Sukareja, relawan melakukan pengecekan darah kepada 500 warga desa tersebut. Komir  dan  Pertamina EP Field Manager Armand Mel Hukum juga ikut dalam tes HIV tersebut. “Dari pemeriskaan ada satu orang yang terindikasi satu orang terkena HIV,” ujar Agnes Dwi Jayani, Koordinator Community Development Officer Pertamina EP Subang Field.

Menurut Agnes, Wapa Pantura adalah program yang berkelanjutan. Dalam jangka pendek, Pertamina EP Field Subang melakukan sosialisasi penaggulangan HIV/ADIS melalui kampanye penanggulangan penularan HIV/AIDS dari anak, remaja, ibu rumah tangga dan lansia. “Kami juga membentuk kilinik HIV/AIDS di Patok Beusi,” katanya.

Strategi berikutnya, tambah Agens, Pertamina EP Fiels Subang akan membantu penyiapan otlet untuk kelompok wirausaha Apa dan Odha yang akan menampung produk Odha atau masyarakat. Sebanyak 10% dana dari penjualan produk di otlet tersebut akan disumbangkan untuk kegiatan HIV/AIDA. 

Editor: HAR