Jakarta, PINews.com - PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang merupakan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di bawah SKK Migas, berhasil meraih 14 penghargaan dari 16 program tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) yang diselenggarakan Corporate Forum for Community Development (CFCD). Penghargaan yang diraih Pertamina EP meliputi tiga kategori, yaitu platinum, gold, dan silver.
Muhammad Baron, Public Relations Manager PT Pertamina EP, mengatakan enam lapangan (field) tercatat memperoleh penghargaan kategori platinum, yaitu Pengelolaan Sampah Rumah Inspirasi (Field Subang Pertamina EP Asset III), Siekula Anak Nanggroe (Field Rantau Pertamina EP Asset I), Sekolah Tapal Batas (Field Tarakan Pertamina EP Asset V), dan Penghijauan di Kawasan CSR Terpadu Wisata Alam Lirik (Field Lirik Pertamina EP Assset I0. Selain itu, penghargaan platinum diraih untuk Budidaya Lele di Tanah Berongga (Field Rantau Pertamina EP Asset I) dan Budidaya Domba Komunal (Field Jatibarang Pertamina EP Asset III).
Pertamina EP juga memperoleh lima penghargaan gold melalui program Energi Terbarukan di Field Subang, Desaku Terang di Field Poleng Pertamina EP Asset IV, Program Anyaman Tepas di Field Rantau, Rumah Layak Huni oleh Pertamina EP Asset II, dan Revitalisasi Posyandu oleh Field Papua Pertamina EP Asset IV.
“Untuk penghargaan kategori silver, kami meraihnya melalui tiga field, yaitu program pengolahan sampah dengan sistem 4R (Reuse, Reduce, Recycle, dan Remove) dan Olah Makanan Hasil Rumput Laut oleh Field Tarakan Pertamina EP Asset V serta sarana air bersih oleh Field Poleng Pertamina EP Asset IV,” ujar Baron di Jakarta, Selasa (19/9).
Menurut Baron, CSR merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan di sekitar wilayah kerja Pertamina EP untuk memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan (stakeholder). Di saat produksi minyak Pertamina EP hingga akhir Agustus 2017 sebesar 77.975 barel per hari (BOPD) dan gas 998 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dibandingkan akhir Agustus 2016 yang tercatat 85.114 BOPD minyak dan 989 MMSCFD gas karena sulitnya mencari dan mengangkat minyak saat kondisi migas saat ini, Pertamina EP tetap berkomitmen mengembangkan masyarakat di wilayah operasi.
“Kami bersyukur mendapatkan kesempatan untuk membuktikan komitmen kami terhadap pengembangan masyarakat serta lingkungan. Kami akan menganggap penghargaan ini sebagai pemicu kami untuk terus dapat meningkatkan program pemberdayaan masyarakat kedepannya,” katanya.
Risna Resnawaty, Pengamat CSR dan Ketua Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Padjadjaran, mengatakan pencapaian Pertamina EP dengan 16 penghargaan dalam ISDA merupakan prestasi luar biasa. Proper maupun ISDA memiliki indikator penilaian terkait peningkatan kualitas hidup manusia, baik yang berhubungan dengan lingkungan maupun Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Hanya perusahaan yang memiliki komitmen sungguh-sungguh untuk berkontribusi dalam pembangunan yang akan mampu meraihnya. “Jika komitmennya setengah-setengah, akan sangat sulit,” katanya.
Menurut Risna, untuk merancang dan mengimplementasikan sebuah program CSR yang bagus bukan hal mudah, penuh tantangan baik internal maupun eksternal. Kebijakan CSR yang dimiliki perusahaan harus mendukung, implementasi program yang partisipatif, dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder perlu dilakukan secara harmoni. Tiga hal ini harus dilakukan secara kontinu sepanjang waktu. “Melalui penghargaan ini artinya Pertamina EP patut menjadi teladan perusahaan lain dalam pelaksanaan CSR,” katanya.
Risna menegaskan, jika seluruh perusahaan milik Pertamina yang tersebar di seluruh Indonesia mewujudkan sumbangsih terbaiknya untuk masyarakat akan sangat mendukung pencapaian target pembangunan dan peningkatan IPM Indonesia.
“Apa yang dilakukan Pertamina, sebenarnya sudah sangat beyond expectation, dari sisi pendanaan, pelaksanaan program, dan output dari pelaksanaan CSR sudah sangat baik dan terasa manfaatnya oleh masyarakat,” katanya.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
JAKARTA,PINews.com - Cadangan batu bara nasional yang mencapai 35 miliar ton dan sumber daya sebesar